Minggu, 28/04/2024 20:51 WIB

Arab Saudi dan Iran Buka Kembali Kedubes dalam Waktu Dekat

Pernyataan ini merupakan perkembangan selanjutnya dari menghangatnya hubungan kedua negara yang sempat menutup misi diplomatik masing-masing tujuh tahun lalu.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menghadiri konferensi pers di kedutaan Iran di Beirut, Lebanon, pada 28 April 2023 (Mohamed Azakir/Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran (Menlu Iran), Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, Arab Saudi dan Iran akan membuka kembali kedutaan besar di ibu kota masing-masing dalam beberapa hari.

Pernyataan ini merupakan perkembangan selanjutnya dari menghangatnya hubungan kedua negara yang sempat menutup misi diplomatik masing-masing tujuh tahun lalu.

Berbicara pada konferensi pers di ibu kota Lebanon, Beirut pada Jumat (28/4), Amir-Abdollahian tidak memberikan tanggal spesifik untuk pembukaan kembali kedutaan, yang ditutup pada tahun 2016.

Kedua negara mencapai kesepakatan di China awal bulan lalu untuk membangun kembali hubungan diplomatik. dan membuka kembali kedutaan setelah tujuh tahun ketegangan.

"Selama panggilan telepon terakhir antara Menlu Iran dan Arab Saudi pada Idulfitri, kami sepakat untuk bekerja dalam beberapa hari mendatang untuk membuka kembali kedutaan Iran dan Saudi di Teheran dan Riyadh," kata Amir-Abdollahian, menurut terjemahan bahasa Arab resmi.

Hubungan itu mulai memburuk pada 2015 menyusul intervensi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dalam perang Yaman setelah gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran menggulingkan pemerintah yang didukung Riyadh dan menguasai ibu kota Sanaa.

Ketegangan antar negara telah menyebabkan konflik di seluruh wilayah, termasuk perang sipil Suriah.

Amir-Abdollahian berbicara di akhir kunjungannya ke Lebanon di mana dia bertemu dengan para pejabat Lebanon termasuk pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.

Menlu Iran mengkonfirmasi Presiden Ebrahim Raisi akan mengunjungi Suriah dalam waktu dekat tanpa memberikan rincian. Kunjungan itu akan menjadi yang pertama oleh seorang presiden Iran kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak perang pecah di Suriah pada 2011.

Dengan bantuan militer dan dukungan ekonomi dari Iran dan Rusia, Assad mampu mengubah gelombang konflik dan mendapatkan kembali kendali. dari sebagian besar negaranya.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Iran Arab Saudi Hossein Amir-Abdollahian Kedutaan Besar China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :