Sabtu, 04/05/2024 15:06 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Maret 2023 Lampaui China

Menteri Agus Sebut PMI Manufaktur Indonesia Maret 2023 Lampaui China

Perusahaan manufaktur dalam Negeri. (Foto Kemenperin)

Jakarta, Jurnas.com - Capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Maret 2023 berada di posisi 51,9, naik dibanding bulan sebelumnya yang menempati level 51,2. Angka itu Berdasarkan Hasil survei yang dirilis S&P Global.

Capaian tersebut kembali mampu melewati PMI pusat manufaktur terbesar dunia yaitu, China (50,0) dan kembali lebih tinggi dari PMI ASEAN (51,0), Malaysia (48,8), Vietnam (47,7), Taiwan (48,6), Jepang (49,2), Korea Selatan (47,6), Inggris (48,0), Amerika Serikat (49,3), dan Jerman (44,4).

"Fase ekspansi di bulan Maret jadi ikut memperpanjang periode perbaikan kondisi industri manufaktur kita selama 19 bulan berturut. Apalagi, laju pertumbuhan PMI di bulan Maret merupakan yang tercepat sejak bulan September lalu," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Senin (3/4).

Menperin mengemukakan, tingkat ekspansi PMI manufaktur Indonesia tersebut sejalan dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Maret 2023 yang juga menunjukkan nilai ekspansi sebesar 51,87.

"PMI manufaktur dan IKI pada Maret 2023 sama-sama menunjukkan bahwa posisi ekspansi didukung oleh permintaan baru dari domestik yang meningkat. Kami optimistis, dengan akselerasi pada realisasi belanja produk dalam negeri, permintaan baru akan semakin meningkat di periode selanjutnya," paparnya.

Menperin juga menilai peningkatan permintaan domestik mendorong meningkatnya output dan tenaga kerja. Ditambah lagi, kinerja vendor meningkat dan dan transportasi semakin baik sehingga persediaan bahan baku meningkat dan hambatan produksi berkurang. "Hal ini memacu kinerja industri untuk menyelesaikan pesanan lebih cepat," jelasnya.

Meskipun biaya input masih meningkat, industri tidak lagi meneruskan kenaikan tersebut ke harga produknya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekspansi PMI tidak lepas dari peningkatan kinerja internal perusahaan dan upaya pemerintah dalam menjaga pasar dalam negeri dan memperbaiki iklim usaha industri.

Sebagai tambahan, hambatan pasokan di sektor manufaktur Indonesia semakin berkurang pada bulan Maret, sehingga waktu pemenuhan pesanan semakin pendek. Hal ini didukung kinerja pemasok dan transportasi yang lebih baik.

Oleh karena itu, Kemenperin fokus untuk memacu produktivitas di sektor industri sekaligus memperkuat pasar dalam negeri, dengan mengoptimalkan penggunaan produk lokal dan substitusi impor.

Upaya ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada gelaran Business Matching Produk Dalam Negeri beberapa waktu lalu, bahwa pembelian produk lokal dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.

KEYWORD :

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita PMI manufaktur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :