Sabtu, 18/05/2024 15:20 WIB

China Bilang Kirim Senjata ke Ukraina Tidak akan Bawa Perdamaian

Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperingatkan Beijing agar tidak memberikan dukungan militer kepada Rusia.

Sebuah tank Leopard 2 ditampilkan selama acara demonstrasi yang diadakan untuk media oleh Bundeswehr Jerman di Munster dekat Hanover, Jerman (File: Michael Sohn/AP)

JAKARTA, Jurnas.com - Wakil Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dai Bing mengatakan, mengirim senjata ke Ukraina tidak akan membawa perdamaian.

Demikian disampaikan, beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperingatkan Beijing agar tidak memberikan dukungan militer kepada Rusia.

"Menambahkan bahan bakar ke api hanya akan memperburuk ketegangan. Memperpanjang dan memperluas konflik hanya akan membuat orang biasa membayar harga yang lebih mahal," kata Dai kepada Majelis Umum PBB pada Kamis (23/2).

Komentar tersebut muncul beberapa jam sebelum Majelis Umum mengadopsi resolusi yang menyerukan perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi dan menuntut Rusia menarik pasukannya dan berhenti berperang.

Resolusi itu diadopsi dengan 141 suara mendukung dan 32 abstain. Enam negara bergabung dengan Rusia untuk memilih no.

Barat telah memberi Ukraina senjata miliaran dolar sejak Rusia meluncurkan invasi besar-besaran pada 24 Februari 2022. AS dan NATO dalam sepekan terakhir menuduh China mempertimbangkan memasok senjata ke Rusia dan memperingatkan Beijing agar tidak melakukan tindakan semacam itu.

Dai berbicara di PBB sehari setelah Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis China, Wang Yi mengunjungi Moskow dan menjanjikan kemitraan yang lebih dalam dengan Rusia.

Pejabat Tinggi Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell bertemu dengan Wang di Munich pekan lalu. Dia mengatakan dia bertanya kepada Wang tentang kemungkinan dukungan militer China untuk Rusia.

"Dia sangat jelas dan tegas," kata Borrell kepada wartawan di PBB pada Kamis, mencatat bahwa pasangan itu memiliki hubungan pribadi yang baik selama bertahun-tahun.

"Saya hanya bisa mengulangi apa yang dia katakan kepada saya, China tidak menyediakan senjata untuk Rusia dan tidak akan memberikan senjata ke Rusia karena itu adalah bagian dari kebijakan luar negeri mereka untuk tidak mempersenjatai pihak yang berkonflik," katanya. "Kita harus tetap waspada."

Duta Besar China Dai mengatakan, "Kami siap untuk terus memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis Ukraina, dan mewujudkan perdamaian di awal."

Sejak Moskow menginvasi tetangganya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali mengisyaratkan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika terancam.

"Senjata nuklir tidak bisa digunakan, perang nuklir tidak bisa dilakukan," kata Dai. "Semua pihak harus bersatu melawan penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir, mencegah proliferasi nuklir dan menghindari krisis nuklir."

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Perang Rusia Ukraina China Amerika Serikat PBB Dai Bing




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :