Rabu, 15/05/2024 04:45 WIB

DKI Jakarta Jadi Contoh Provinsi yang Berhasil Tekan Angka Kematian Ibu

Provinsi yang angka kematian ibunya masih sangat memprihatinkan didudukui oleh Papua dan Papua Barat yakni 500/100.000 kelahiran hidup.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo pda acara Puncak Apresiasi Duta Genre dan Jambore Ajang Kreatifitas Remaja tingkat nasional 2022 di Yogyakarta, Minggu (21/8).

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan, angka kematian ibu yang paling rendah dari 34 pronvinsi Indonesia diduduki oleh DKI Jakarta.

Demikian kata Hasto pada arahannya di Rapat Koordinasi Teknis Bidang Pengendalian  Penduduk Tahun 2023 dengan tema "Kolaborasi dan Harmonisasi untuk Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Kependudukan", di Jakarta, Rabu (22/2).

"Angka kematian ibu di DKI Jakarta paling rendah, yakni 48/100.000. Saya terima kasih di DKI sudah jalan lebih dahulu memberikan contoh. Inilah praktek baik dari DKI," ucap Hasto.

Hasto  mengatakan, Sustainable Deveopment Goals (SDGs) mentargetkan angka kematian ibu secara nasional, yakni 70/1.000 kelahiran hidup tahun 2030. "Tapi, DKI hari ini sudah 48/100.000 itu luar biasa," ucap Hasto.

Saat ini, lanjut Spesialis Obstetri-Ginekologi Konsultan Ginekologi Onkologi, provinsi yang angka kematian ibunya masih sangat memprihatinkan diduduki oleh Papua dan Papua Barat yakni 500/100.000 kelahiran hidup.

"Mohon maaf Papua dan Papua Barat, memang masih 500/100.000 kelahiran hidup. Jadi, kalau DKI Jakarta tadi 48/100.00 di Papua masih 500 sekian/100.000," terang Hasto.

Mantan bupati Kulon Progo menjelaskan, angka kematian ibu di provinsi tersebut masih tinggi karena jangkauan yang masih sangat sulit. "Kita juga harus punya empati karena jangkauan-jangkauan yang cukup sulit membuat angka kematian masih sukup tinggi," imbuh Hasto.

Sementara itu, Hasto mengatakan, angka kematian bayi (umurnya kurang dari 28 hari) rata-rata nasional saat ini sudah di angka 14/1.000 dari target 12/1.000 pada tahun 2030. Adapun angka kematian balita rata-rata nasional saat ini 16/1.000 dari target 25/1.000 pada tahun yang sama.

"Jadi, saya kira kontribusi bapak/ibu dalam mengendalikan kehamilan, mengatur jarak kehamilan, dan menyehatkan ibu hamil dan bayi ini alhamdulillah terasa sekali," imbuh Hasto.

KEYWORD :

Angak Kematian Ibu BKKBN Hasto Wardoyo DKI Jakarta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :