Sabtu, 18/05/2024 13:36 WIB

Alumni Bagikan Resep Sukses Jalani Kampus Mengajar

Melalui program Kampus Mengajar, mereka juga belajar cara berkomunikasi dengan guru untuk merumuskan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Mahasiswa alumni program Kampus Mengajar, Fakhita Indira Haris dan Fatta Norma (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Fakhita Indira Haris dan Fatta Norma hadir dalam pelepasan 21.045 mahasiswa peserta program Kampus Mengajar, yang berlangsung secara hybrid di gedung Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulawesi Selatan pada Jumat (17/2) kemarin.

Dua mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM) ini datang sebagai alumni program Kampus Mengajar angkatan ke-4, sekaligus membagikan resep sukses mereka menjalani program Kampus Mengajar kepada para mahasiswa yang terpilih dalam angkatan ke-5.

Bagi Indira, tidak banyak resep yang harus disiapkan. Yang paling penting ialah kesabaran menghadapi peserta didik di sekolah tujuan. Sebab, berdasarkan pengalamannya mengajar langsung di depan kelas, nyatanya tidak semudah seperti yang dipelajari di bangku kuliah.

Salah satu momentum yang menguji kesabaran Indira ialah ketika dia yang saat itu bertugas di SD Inpres Kelapa Tiga 1, membuat kelas khusus bagi peserta didik yang memiliki kekurangan literasi dan numerasi.

Kelas yang bertujuan menunjang kemampuan siswa di dua kompetensi tersebut, digelar rutin di perpustakaan setiap harinya.

"Tapi, kemarin orang tua siswa ada yang tidak mau anaknya masuk ke kelas khusus," ungkap Indira saat ditemui usai pelepasan Kampus Mengajar Angkatan ke-5.

"Oleh karena itu harus lebih banyak sabar, belajar ikhlas dan belajar lebih berdampak kepada adik-adik sasaran," sambung mahasiswa Prodi Pendidikan Anak Usia Dini ini.

Resep yang tak jauh berbeda juga disampaikan oleh Norma. Menurut dia, mahasiswa peserta program Kampus Mengajar penting menanamkan jiwa semangat dalam merealisasikan setiap program yang sudah disusun di awal.

Dia menyontohkan, saat mengajar siswa-siswi SMP Maha Putra Tello, Makassar, Norma sempat merasa kelabakan mengatur siswa yang terkadang sulit diatur selama proses pembelajaran. Belum lagi mengondisikan siswa agar tetap mood belajar.

"Perlu banyak strategi yang kita terapkan setiap hari," ujar mahasiswa Prodi Pendidikan IPA tersebut.

"Jadi harus semangat terus, tidak boleh mengeluh. Setiap jerih payah yang kita lakukan akan berdampak pada negara dan diri kita juga," ungkap dia.

Baik Indira maupun Norma, senang bisa menjadi bagian dari program Kampus Mengajar angkatan sebelumnya. Pengalaman yang keduanya dapatkan dalam program ini sangat berharga untuk mengasah kemampuan mengajar ke depannya.

Tidak hanya itu, melalui program Kampus Mengajar, mereka juga belajar cara berkomunikasi dengan guru untuk merumuskan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Di sisi lain, mereka juga berbagi pengetahuan kepada guru tentang pembelajaran berbasis teknologi.

"Senang dapat pengalaman baru, dapat relasi, dapat belajar berbagai macam karakter anak-anak. Juga di lapangan, apalagi saya Prodi PAUD, sebelumnya sudah belajar di kuliah, tapi ternyata lebih banyak lagi kalau terjun langsung ke lapangan," kata Indira.

"Saya senang karena Kampus Mengajar ini bukan hanya diajarkan cara mengajar, tapi juga manajemen sekolah, cara komunikasi dan bekerja sama ke guru. Jadi, tidak hanya sekadar siswa yang kita hadapi," tutup Norma.

Diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim resmi melepas 21.045 mahasiswa peserta program Kampus Mengajar secara hybrid pada Jumat kemarin. Para mahasiswa akan mengajar selama empat bulan ke depan di 5.093 SD dan SMP seluruh Indonesia.

KEYWORD :

Kampus Mengajar Fakhita Indira Haris Fatta Norma Resep Sukses Kemdikbudristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :