Kamis, 09/05/2024 05:04 WIB

ALFI Nilai Penting Transformasi Bisnis Logistik ke Supply Chain

Ancaman lain yang juga sangat mengkhawatirkan perekonomian dunia saat ini adalah perubahan iklim global dan banyaknya bencana alam (kekeringan, banjir, tanah longsor, gempa bumi, dll) di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Ketua Umum DPP DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi (ketujuh dari kiri) bersama instansi terkait dalam Muswil ke-V DPW ALFI Kalimantan Barat. Foto: dok. jurnas

JAKARTA, Jurnas.com - Ketua Umum DPP DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, bisnis logistik dan rantai pasok tidak mengenal batas waktu dan wilayah, sehingga kita dituntut memiliki SDM yang inovatif, kreatif, dinamis dan kolaboratif untuk mencapai kesuksesan bisnis.

Untuk itu, membuka pola pikir pebisnis juga penting, agar kita dapat menyesuaikan dengan perkembangan bisnis di tingkat nasional maupun global.

"Bisnis logistik dan rantai pasok tidak hanya berkutat di Pelabuhan atau bandara, tetapi kegiatan ekonomi dari hulu hingga hilir," ujar Yukki Nugrahawan Hanafi, saat berbicara pada Muswil ke V-ALFI Kalimantan Barat pada Kamis (16/2/2023).

Yukki juga mengingatkan beberapa isue penting saat ini di tengah menurunnya kasus Pandemi Covid-19 dan Indonesia kini mengarah ke era endemi. Disisi lain kita dihadapkan kepada banyak persoalan tantangan global yang perlu kita antisipasi karena berimbas ke Indonesia, antara lain terjadinya krisis energi dan krisis pangan global, akibat perang Rusia-Ukraina.

Dia menambahkan, ancaman lain yang juga sangat mengkhawatirkan perekonomian dunia saat ini adalah perubahan iklim global dan banyaknya bencana alam (kekeringan, banjir, tanah longsor, gempa bumi, dll) di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

"Permasalahan global tersebut kini telah mengganggu rantai pasok (supply chain) global, yang juga menganggu rantai pasok di Indonesia, sehingga mengakibatkan langkanya kontainer, ruang kapal terbatas dan tarif kapal melonjak tinggi, dll," ucapnya.

Isu lainnya yang tak kalah penting, imbuh Yukki, soal hiper Inflasi di banyak negara dan naiknya suku bunga bank sentral di AS dan negara lainnya, termasuk Indonesia.

"Namun kita patut bersyukur perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,3% tahun lalu dengan inflasi relative rendah, yaitu 5,51% pada tahun 2022," ujarnya.

Ketum ALFI menegaskan pentingnya transformasi bisnis logistik ke arah yang lebih luas, yakni ke rantai pasok (supply chain), sehingga pebisnis logistik tidak bisa lagi hanya mengandalkan kegiatan di Pelabuhan atau Bandar Udara.

"Namun pebinis logistik mesti mengubah strategi dan menyesuaikan perkembangan ekosistem perekonomian nasional dan global," paparnya.

KEYWORD :

ALFI Logistik Supply Chain




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :