Sabtu, 18/05/2024 11:10 WIB

Respons WHO Dituding Diam-diam Hentikan Investigasi Asal-usul Covid-19

Sebuah artikel di situs web Nature Selasa melaporkan bahwa WHO telah diam-diam mengesampingkan tahap kedua dari penyelidikan ilmiah yang sangat dinanti tentang asal-usul pandemi COVID-19.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (Dirjen WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, WHO akan terus mendorong penyelidikan hingga menemukan jawaban tentang bagaimana pandemi COVID-19 dimulai.

Hal itu dia sampaikan setelah muncul laporkan yang menunjukkan bahwa penyelidikan telah dihentikan.

"Kami perlu terus mendorong sampai kami mendapatkan jawabannya," kata Tedros kepada wartawan, merujuk pada pencarian asal-usul virus tersebut. "Mengetahui bagaimana pandemi ini bermula sangat, sangat penting dan sangat krusial."

Tedros mengatakan ada dua alasan untuk tidak meninggalkan pencarian asal. Yang pertama adalah ilmiah. "Kita perlu tahu bagaimana ini dimulai untuk mencegah yang berikutnya."

Yang kedua adalah moral. "Jutaan orang kehilangan nyawa, dan banyak yang menderita, dan seluruh dunia disandera oleh virus. Secara moral sangat penting untuk mengetahui bagaimana kita kehilangan orang yang kita cintai," kata dia.

Dia mengatakan baru-baru ini telah mengirim surat kepada seorang pejabat tinggi di China dengan maksdu meminta kerja sama dan transparansi dalam informasi untuk mengetahui bagaimana pandemi ini dimulai.

Memecahkan misteri dari mana virus SARS CoV-2 berasal dan bagaimana virus mulai menyebar di antara manusia dianggap penting untuk mencegah pandemi di masa depan.

Namun, sebuah artikel di situs web Nature Selasa melaporkan bahwa WHO telah diam-diam mengesampingkan tahap kedua dari penyelidikan ilmiah yang sangat dinanti tentang asal-usul pandemi COVID-19.

Laporan itu mengutip Maria Van Kerkhove, pakar WHO yang memimpin respons COVID-19 badan tersebut, yang mengatakan bahwa tidak ada fase kedua.

WHO merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan secara bertahap, katanya dalam laporan itu, tetapi "rencana itu telah berubah", menambahkan bahwa "Politik di seluruh dunia ini benar-benar menghambat kemajuan dalam memahami asal-usulnya".

Van Kerkhove menanggapi dengan marah pada Rabu ketika ditanya tentang artikel tersebut, menghubungkan interpretasi bahwa WHO telah menangguhkan pencarian asal-usul COVID-19 dengan "esalahan dalam pelaporan, yang benar-benar memprihatinkan karena menyebabkan beberapa laporan berita tidak akurat.

"WHO tidak mengabaikan mempelajari asal-usul COVID-19, kami belum dan tidak akan melakukannya," katanya. "Tidak ada rencana yang diam-diam dan kami telah melakukannya, dan kami terus terbuka, transparan."

WHO melakukan penyelidikan tahap pertama dengan mengirimkan tim ahli internasional ke Wuhan, China, pada awal 2021 untuk membuat laporan tahap pertama, yang ditulis bersama rekan-rekan mereka di China.

Tetapi penyelidikan itu menghadapi kritik karena kurangnya transparansi dan akses, dan karena tidak cukup mengevaluasi teori kebocoran laboratorium, yang dianggap "sangat tidak mungkin".

 

Sementara rencana awal adalah mengirim tim kedua, Van Kerkhove mengatakan WHO telah mengubah taktik dan memutuskan untuk membuat tim ilmuwan dengan cakupan yang diperluas untuk menyelidiki patogen baru dan mempelajari cara mencegah pandemi di masa depan, sambil terus menyelidiki asal usul Covid-19.

"Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Asal Usul Patogen Baru (SAGO) dibentuk untuk melakukan penilaian independen terhadap asal-usul Covid-19, tetapi juga bekerja lebih luas untuk membangun kerangka kerja untuk memahami asal-usul patogen epidemi dan pandemi di masa depan, dan asal-usul munculnya," kata Van Kerkhove.

"Kami akan terus meminta negara-negara untuk mendepolitisasi pekerjaan ini, tetapi kami membutuhkan kerja sama dari rekan-rekan kami di China untuk memajukan ini," katanya.

 

Sumber: AFP

KEYWORD :

Asal-usul Covid-19 Tedros Adhanom Ghebreyesus Maria Van Kerkhove China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :