Senin, 29/04/2024 14:19 WIB

GP Ansor DKI Lawan Ahok

GP Ansor kecewa atas sikap Ahok dan Tim Pengacaranya yang berkata kasar dan sarkatis terhadap kiai Makruf Amin di persidangan.

GP_Ansor

Jakarta - Ketua Bidang Antar Lembaga Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) DKI Jakarta, Redim Okto Fudin mengecam terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pengacaranya yang dengan kasar menyanggah kesaksian Ketua Umum MUI KH Makruf Amin saat persidangan kasus penistaan agama.

Redim mengatakan sikap Ahok terhadap Rais Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) tersebut berlebihan hingga membuat para kader NU tersinggung.

"Saya melihat sikap dan perlakuan Ahok dan Tim Pengacara Ahok terhadap kiai Makruf Amin sebagai Rais Am PBNU di persidangan sangat kasar, sarkastik, melecehkan, dan menghina marwah NU. Apalagi pengacara intimidatif. Kami tidak terima", ujar Redim di sela-sela acara Harlah NU ke-91 di Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Redim menyatakan pengacara Ahok menuduh Kiai Makruf menutupi latar belakangnya yang pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

"Itu tuduhan yang sangat tendensius dan politis. Sejak awal, biodata kiai Makruf menyebutkan hanya pekerjaan yang masih aktif, sebanyak 12 item. Sementara posisi anggota Wantimpres, anggota DPR, Ketua Komisi VI DPR tidak dicantumkan karena memang eksisting sudah tidak menjabat. Tuduhan menyembunyikan itu tuduhan keji", ujarnya.

Redim mengungkapkan pengacara menuduh kiai Makruf seolah didekte SBY (mantan presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono) untuk menerima Agus-Silvy (pasangan cagub cawagub nomor urut satu) di PBNU. Lebih parah lagi, pihak Ahok menuduh kiai Makruf memberikan kesaksian palsu.

Redim menilai Ahok menebarkan tuduhan jahat.hingga mengeluarkan ancaman untuk memidanakan kiai Makruf. "Pengacara Ahok telah menabuh genderang perang dengan NU. Ente jual, ane beli. Kiai Makruf adalah pimpinan tertinggi NU dengan puluhan juta pengikut. Kami akan catat ini sebagai pelecehan tak terkira pada warga NU", ungkapnya.

"Kami mengecam ucapan Ahok yang melecehkan kiai Makruf dengan menyatakan beliau tidak pantas menjadi saksi karena tidak obyektif, menuduh bohong dan mengancam kiai. Kami konsolidasi dengan seluruh kader muda NU, termasuk Banser. Kami hormat pada ulama kami. Kami akan buat perhitungan", tandasnya.

Terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) keberatan dengan keterangan Ketua MUI Makruf Amin terkait pertemuannya dengan pasangan calon gubernur DKI nomor urut 1 Agus Yudhoyono-Sylviana Murni pada 7 Oktober 2016 lalu.

Makruf merupakan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan terdakwa di Auditorium Kementan, Selasa (30/1/20017). Dalam hal itu, Ahok juga menuding Makruf Amin menyembunyikan latar belakangnya yang pernah menjabat Wantimpres era presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan Ahok menegaskan siap membeberkan bukti rekaman atas tudingannya itu.

Tidak hanya itu, Ahok mengancam Makruf akan dipolisikan dengan dugaan berbohong didepan hakim.

KEYWORD :

GP Ansor Redim Okto Fudin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :