Sabtu, 04/05/2024 03:29 WIB

Kemdikbudristek Sebut PKK dan PKW Solusi Atasi Pengangguran

Kemdikbudristek Sebut PKK dan PKW Solusi Atasi Pengangguran

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang diusung Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), dinilai sebagai salah satu solusi dalam mengatasi pengangguran.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati, dalam peluncuran Program PKK dan PKW pada Jumat (20/1) kemarin secara daring.

Kiki mengatakan, PKK dan PKW terutama di masa pandemi menjadi penyelamat bagi anak-anak yang berasal dari golongan ekonomi lemah, untuk bisa melanjutkan pendidikannya melalui jalur kursus dan pelatihan.

Namun, optimalisasi program ini tak lepas dari peran para pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan di berbagai daerah, yang berkomitmen mendukung PKK dan PKW sehingga dapat terlaksana dengan baik di lapangan.

Kiki Yuliati juga mengapresiasi seluruh mitra yang selama ini turut mendukung dan bekerja sama menyukseskan PKK dan PKW, sehingga dapat berjalan secara optimal dan berkesinambungan. Besarnya kepedulian para pemangku kepentingan ini, menurut Kiki, sepatutnya disambut antusias oleh peserta didik.

"Peserta didik harus punya motivasi belajar agar kompetensi yang dihasilkan nanti selepas dari LKP dapat relevan dengan kebutuhan industri," kata Kiki.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Dian Rineta, menjelaskan upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta yang mendukung program pengentasan angka putus sekolah maupun pengangguran.

"Secara konsisten kami sediakan anggaran dan secara rutin kami selenggarakan Gebyar Pendidikan Nonformal yang diikuti seluruh LKP se-Surakarta," yujar dia. Dia menambahkan bahwa di Surakarta terdapat 57 LKP dan 500 orang instruktur.

"Kami lakukan pembinaan kepada LKP secara periodik agar mereka bisa memberi bekal yang mumpuni bagi peserta didiknya. Pemkot terus berkoordinasi dan aktif mengambil peran dalam memfasilitasi dan menjembatani antara LKP dan industri agar mereka dapat tersalurkan ke dunia kerja," lanjut dia.

Menurut Dian, kursus dan pelatihan menjadi upaya penting dalam menekan angka pengangguran terutama selama dan pascapandemi untuk mewadahi anak-anak yang putus sekolah agar tetap bisa mengenyam pendidikan dan memperbaiki kualitas hidupnya. Dian menuturkan bahwa di wilayahnya ada 114 anak yang putus sekolah.

"Kami dorong agar mereka meneruskan pendidikan sebab mereka punya potensi asal dibantu dan diarahkan untuk bisa mengembangkan bakat dan minatnya ke arah wirausaha," jelas dia.

KEYWORD :

Siswa Berdansa SMP Bogor Menko PMK Muhadjir Effendy




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :