Senin, 13/05/2024 07:17 WIB

Mentan Syahrul Panen Padi Perdana di Karawang

Perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektare dan puncak panen berlangsung pada bulan Maret-April.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memanen padi menggunakan mesin combine. (Foto: Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengawali tahun 2023 dengan panen padi seluas 2.000 hektare dengan produktivitas 8 ton per hektare di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Panen ini merupakan yang pertama di tahun 2023.

"Kita hadir di sini (Karawang) bersama Wakil Bupati Karawang dan jajaran Kementan, mengawali panen padi 2023. Di Kecamatan Jayakerta ini luas panen padi 2.000 hektare dan hasil panen luar biasa 8 ton per hektare," kata Mentan Syahrul di Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, Karawang, Senin (9/1).

Dia mengatakan berdasarkan prognosa atau perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektare dan puncak panen berlangsung pada bulan Maret-April.

"Artinya, jika produktivitas 6 ton per hektare, ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton, sehingga ini membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan beras melimpah," ucap Mentan Syahrul.

Mentan Syahrul mengatakan, selama tiga tahun terakhir ini alam di Indonesia sangat bersahabat. Tanaman padi yang terdampak banjir dan juga puso masih di bawah ambang batas karena dua persen.

"Di tahun 2023 tentu ada tantang perubahan iklim ekstrem sehingga setelah panen paling lama 14 hari harus segera disiapkan penanaman kembali. Kita berharap penanaman tiga kali setahun, yaitu padi-padi-palawija atau sebaliknya. Kemudian kita pun perkuat sistem logistik pangan," jelas dia.

Dia mengatakan, produktivitas padi di Kabupaten Karawang mengalami peningkatan dari biasanya 5-6 ton per hektare menjadi 8 per hektare. Dia juga mengatakan bahwa peningkatan produksi terus dilakukan dengan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Oleh karena itu, dia berharap Bulog menyerap gabah di musim panen raya awal tahun 2023 ini agar cadangan beras nasional kuat dan dapat mengendalikan harga.

"KUR ini adalah kebijakan Bapak Presiden Jokowi untuk akselerasi pembangunan pertanian dan membantu petani itu sendiri. Untuk itu, pihak perbankan harus mempercepat akses KUR kepada petani dan begitu juga pemerintah daerah harus berada di lapangan untuk menyemati pertanian dan petani. Kita optimis hasil panen padi awal 2023 untuk memenuhi kebutuhan nasional," tegasnya.

Terakhir, Mentan Syahrul berharap agar Perum Bulog Perum lebih masif menyerap hasil panen petani untuk memperkuat cadangan beras pemerintah.

"Nggak boleh semua hasil panen ada di tangan pedagang nanti tidak bisa dikendalikan harganya. Oleh karena itu, Perum Bulog salah satu penyangga kita untuk bisa menyerap," imbuh Syahrul.

Sementara itu, Wakil Bupati Karawang, Aep Saepulloh, mengatakan petani mengucapkan banyak terima kasih karena bantuan pertanian di tahun 2022 untuk Kabupaten Karawang sangat luar biasa. Adapun luas panen padi Kabupaten Karawang di bulan Januari 18.103 hektar,
produktivitasnya mencapai 8 ton per hektar dengan harga gabah petani menguntungkan petani Rp 6.000 sampai 6.100/kg.

"Dan hari ini ada bantuan benih padi 500 hektar, mesin power trasher. Kami berharap Kabupaten Karawang terus menjadi penyokong kebutuhan beras nasional," tutur Aep.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo Panen Padi Aep Saepulloh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :