Senin, 29/04/2024 23:41 WIB

Kementan Dukung Pengembangan Buah Anggur di Perkotaan

Kementan Dukung Pengembangan Buah Anggur di Perkotaan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi pada Ngobro Asyik Penyuluhan (Ngobras) On The Spot (OTS), Vezo Grapes Farm, Jakarta, Selasa (13/12)

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembagan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung pengembangan buah anggur di perkotaan melalui penyuluhan.

Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Nentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong tumbuhnya pertanian perkotaan yang mengoptimalkan teknologi dengan memanfaatkan keterbatasan lahan yang ada.

"Kita menggerakkan pertanian kota. Di lorong, di kantor, di gang harus bertani. Kiri kanan kita apa lahan yang ada harus manfaatkan untuk memproduksi tanaman," ujar Mentan Syahrul.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa komunitas anggur di kota-kota besar berkembang sangat pesat, terutama di Jakarta. Perkembangan ini diikuti kota-kota besar lainnya seperti Lampung, Bandung, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi.

"Tentu tidak hanya Komunitasnya yang berkembang, tempat berkebun anggur juga sudah mulai bangkit, bahkan tidak hanya sekedar budidaya. Sekarang itu juga di olahan," ucap Dedi pada Ngobro Asyik Penyuluhan (Ngobras) On The Spot (OTS), Vezo Grapes Farm, Jakarta, Selasa (13/12).

Selanjutnya, Dedi mengatakan, di balik berkembang pesatnya Komunitas anggur, ada penyuluh pertanian yang melakukan pendampingan mulai dari grafting (sambung tunas), olahan, hingga pemasaran.

"Di Jakarta Selatan, kita juga lihat ada pembibitan komoditas anggur dengan cara grafting. Penyuluh kita mendampingi mereka membuat grafting, kemudian di saat yang sama mendampingi mereka untuk olahan, pemasaran, dan yang paling penting agar komunitas ini jangan hanya di kota besar," kata Dedi.

Dukungan untuk pengembangan anggur tak hanya pada pendampingan penyuluh, lanjut Dedi, pihanya juga melakukan sosialisasi agar Komunitas anggur berkembang di kota-kota lain.

"Kita juga sosialisasikan melalui forum (Ngobras) sekarang ini. Kita sosialisakan bahwa ini, loh, ada komonitas anggur di Jakarta dia sudah mulai berkiprah tidak hanya menghasilkan komoditas anggur, tapi juga menghasilkan lingkungan yang nyaman," kata Dedi.

"Oleh karena itu, komunitas anggur di kota-kota lain ayo bangkit untuk menghijaukan untuk membuat anggur dinikmati semua orang dan yang paling penting menghadirkan lingkungan nyaman," sambungnya.

Sementara itu, Petani Anggur Vezo Grapes FarmTarto Blendhot mengatakan telah mengembangkan 75 varietas anggur. Dia mengatakan, pertumbuhan anggur di Jakarta cukup adaptif dan sangat menjanjikan.

"Kita bisa panen kalau dipaksakan setahun 3 kali, otimalnya setahun 2 kali. Dengan batang yang cukup mapan satu pohon itu kita prediksi bisa mengahasilkan 5-10 ton," jelas dia.

Dia menjelaskan telah berhasil mematahkan pandangan orang selama ini yang mengatakan anggur hanya dapat berbuah di negara empat musim. "Dengan kondisi di Cilincing yang lumayan ekstrem kita bisa tunjukan bahwa di sini sangat optimal untuk pertumbuhan anggur," ucapnya.

Dia mengatakan, Vezo Grapes Farm ini dulunya adalah lahan tidur alias lahan yang terlantar. "Sebelumnya, lahan ini semak belukar yang sangat tidak terawat, lahan terlantar atau lahan tidur," kata dia.

Untuk pupuknya, dia mengatakan menggunakan pupuk organik yang diolah dari hasil limbah rumah tangga dan pasar. "Untuk pupuk organik saya buat sendiri dari limbah rumah tangga atau limbah pasar," kata dia.

Blendhot juga memastikan anggur-anggur yang ditanamnya sangat aman dikonsumsi. Hal itu dibuktikan dengan hasil uji laboratorium. "Jadi, nggak usah ragu menanam anggur di Cilincing karena untuk memakannya relatif aman," ucap dia.

KEYWORD :

Buah Anggur Pertanian Perkotaan Dedi Nursymasi Vezo Grapes Farm Tarto Blendhot




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :