Kamis, 09/05/2024 10:54 WIB

Mentan Syahrul Dorong Pemerintah Daerah Sukseskan Genta Organik

Mentan Syahrul Dorong Pemerintah Daerah Sukseskan Genta Organik.

Launching Training of Trainers (ToT) Genta Organik bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, dan Penyuluh Pertanian di Pusat Pelatuhan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi, Bogor, Jumat (09/12).

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong pemerintah daerah untuk ikut gotong royong menyukseskan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Hal itu disampaikan Mentan Syahrul usai melaunching Training of Trainers (ToT) Genta Organik bagi Widyaiswara, Dosen, Guru, dan Penyuluh Pertanian di Pusat Pelatuhan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi, Bogor, Jumat (09/12).

"Kami harapkan kepada gubernur, bupati/walikota, dan kepala dinasnya untuk turun tangan secara maksimal. Karena gerakan ini tidak akan berhasil tanpa kebersamaan," kata mantan gubernur Sulawesi Selatan itu.

SYL, sapaan akrab Mentan Syahrul, berharap ToT Genta Organik yang dihadiri belasan ribu orang dari seluruh pelosok tanah air ini akan menjadi energi baru dalam menghadapi tantangan pertanian ke depannya, utamanya terkait dengan pupuk.

"ToT ini tidak lain untuk mengingatkan bahwa menjaga kesuburan tanah itu sangat penting. Oleh karena itu, menjaga tanah dan kesuburannya menjadi kewajiban petani dan kewajiban kita mentraining seluruh masyarakat tani, termasuk pemerintah daerah," tutur SYL.

Menurut SYL, salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, kata dia, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan.

"Jangan pakai pupuk kimia saja, tetapi lebih banyak pupuk organik. Kimia masih mungkin dibutuhkan karena ini berskala ekonomi kan? dan beberapa varietas membutuhkannya, tetapi kita dahului dengan memberi makan dengan nutrisi dengan organik," ucap SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa yang bisa menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia melainkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.

"Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa buat sendiri asalkan ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan gara-gara pupuk mahal kita diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan kalau kita tetap ingin eksis di muka bumi ini," ucap Dedi.

Meski demikian, Dedi menegaskan bahwa Genta Organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk kimia. Penggunaan pupuk anorganik masih boleh digunakan, tapi dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang.

"Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kima. Jadi, di dalam Genta Organik untuk mengatasi pupuk mahal di dalamanya ada pupuk organik, pupuk hanyati, pembenah tanah dan pemupukna yang berimbang," tegas Dedi.

Genta Organik adalah menyuburkan tanah Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian saat harga pupuk mahal, menerapkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, menekan biaya produksi pertanian dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

"Kegiatan pelatihan ini sebagai solusi pupuk mahal. Jika pupuk hayati organik dan pembenah tanah dilakukan berimbang bisa menggenjot produktivitas tanah kita," tuturnya.

Sebagai informasi, ToT Genta Organik yang diikuti 18 ribuan orang ini menghadirkan para narasumber dari ahli BSIP, Univ Pajajaran temasuk PT Riset Perkebunan serta Duta Petani Milenial dan Andalan yang memiliki kegiatan luar biasa membangun gerakan tani organik.

KEYWORD :

Genta Organik Pupuk Kimia Syahrul Yasin Limpo Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :