Kamis, 09/05/2024 11:59 WIB

Gaungkan Genta Organik Kementan Latih Ribuan Widyaiswara dan Penyuluh

Gaungkan Genta Organik Kementan Latih Ribuan Widyaiswara dan Penyuluh.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melaunching Training of Trainers Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) bagi Widyaiswara , Dosen, Guru, dan Penyuluh Pertanian di Pusat Pelatuhan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi, Bogor, Jumat (09/12).

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggelorakan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik). Agar gerakan ini sampai ke petani, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melatih ribuan Widyaiswara, Penyuluh, Dosen dan Guru untuk menjadi trainer (pelatih).

Genta Organik sebagai gerakan pertanian organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah, yang dikombinasikan dengan pemupukan berimbang sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan ancaman dunia besar sekarang ini dan sudah sangat berbahaya. Dengan segala upaya harus ditemukan langkah yang benar untuk memperbaiki.

"Jika cost produksi bisa ditekan dan keuntungan petani bisa ditingkatkan, disinilah Pertanian berperan, " tuturnya.

Diakuinya, petani bahkan lahan pertanian menunggu langkah-langkah perbaikan. "Cara pandang dan kemauan yang serius dari seluruh penyuluh dan petani untuk kembali ke organik, mampu menyelamatkan pertanian Indonesia, " tuturnya.

Dia menambahkan setelah merubah cara pandang dan kemauan, langkah selanjutnya adalah rencana aksi dan pendampingan penuh (coaching) oleh penyuluh pertanian hingga pemerintah agar Genta Organik ini bisa berjalan dan dilakukan petani.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.

"Genta Organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik. Boleh menggunakan pupuk kimia, tapi dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang," kata Dedi.

Adapun tujuan Genta Organik adalah menyuburkan tanah Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian di saat harga pupuk mahal, menerapkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, menekan biaya produksi pertanian dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

"Kegiatan pelatihan ini sebagai solusi pupuk mahal. Jika pupuk hayati organik dan pembenah tanah dilakukan berimbang bisa menggenjot produktivitas tanah kita," tuturnya.

Dedi merinci, kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 18 ribu orang yang berdiri dari penyuluh, widyaiswara guru dan dosen. Menghadirkan para narasumber dari ahli BSIP, Univ Pajajaran temasuk PT Riset Perkebunan serta Duta Petani Milenial dan Andalan yang memiliki kegiatan luar biasa membangun gerakan tani organik.

pelatihan pun dilakukan secara hybrid di beberapa titik kumpul seperti kostrawil, kostrada dan lainnya yang difasilitasi oleh Perhiptani, DPM/DPA. "Genta organik siap mewujudkan swasembada pangan demi kedaulatan pangan, " tutupnya.

KEYWORD :

Genta Organik BPPSDMP Dedi Nursyamsi Syahrul Yasin Limpo Pupuk Kimia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :