Kamis, 25/04/2024 23:24 WIB

Kejar Stunting Turun, BKKBN Uji Publik Panduan BKB Holistik Integratif Unggulan

Kejar Stunting Turun, BKKBN Uji Publik Panduan BKB Holistik Integratif Unggulan.

Begitu kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti

JAKARTA, Jurnas.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama pemangku kepentingan dan mitra menguji coba buku panduan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB-HIU).

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, Nopian Andusti mengatakan, upaya percepatan penurunan stunting masih memiliki kesulitan, karena perilaku pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang masih belum sesuai dengan harapan.

"Dalam percepatan penurunan stunting di 1000 HPK telah dikembangkan program pengasuhan di 1000 HPK melalui kelompok Bina Keluarga Balita dan BKB Holistik Integratif," ujar Nopian dalam siaran resminya diterima di Jakarta, Selasa (8/11).

Nopian menjelaskan, kelompok konsep BKB- HIU ini bisa tepat sasaran dan relevan dengan kondisi yang dibutuhkan di lapangan atau di tengah-tengah masyarakat. "Bagi kelompok BKB lain sekaligus menjadikan kelompok BKB ini percontohan untuk kelompok BKB yang telah ada," ujarnya.

Selaras dengan Nopian, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Irma Ardiana menjelaskan, untuk meningkatkan keberadaan dari BKB ini BKKBN merancang sebuah strategi untuk pengembang kelompok BKB dengan membentuk BKB-HIU

"Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana konsep BKB- HIU ini yang tepat sasaran dan juga relevan dengan kondisi di lapangan," ujar Irma.

Irma berharap, dengan kegiatan uji publik ini mendapatkan masukan serta review terkait dengan bagaimana konsep BKB-HIU dapat diimplementasikan secara baik di daerah.

"Oleh karenanya, BKKBN mencoba untuk mendesain seperti apa nanti kelas bina keluarga balita yang holistik integratif yang menjadi unggulan artinya kelas BKB bisa menjadi contoh bagi kelas BKB lainnya karena memang menjadi center of excellence," jelas Irma.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Bidang Pengembangan Program Bina Keluarga dan Balita BKKBN, Retno Dewi menyampaikan adanya 6 layanan yang membedakan dari BKB sebelumnya.

Keenamnya meliputi administrasi kependudukan dan kepemilikan jaminan Kesehatan, pengasuhan atau parenting bersama, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, pembentukan karakter anak, promotif preventif pemeliharaan kesehatan, gizi, perlindungan anak, dan rujukan/konseling/perawatan/Bansos.

Sementara itu, PO Program dan Kegiatan Satgas Percepatan Penurunan Stunting Pusat, Lucy Widasari juga menyampaikan terkait dengan Survey Persiapan Uji Coba Pedoman BKB-HIU di Kabupaten Banggai dan Pulau Taliabu.

Survei Persiapan Uji Coba ini ditujukan bagi kader BKB di Desa dalam mempersiapkan pelaksanaan BKB HIU kedepannya. Persiapan Uji Coba ini bermanfaat bagi upaya perbaikan dan kemampulaksanaan impelementasi BKB HIU dengan fokus pada penyelamatan 1000 HPK.

"Harapannya adalah ada kelompok rintisan dasar maupun kelompok paripurna dimana kelompok paripurna ini akan menguatkan kelompok Bina Keluarga Balita yang sudah ada," kata Lucy

Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Sugito memaparkan,  BKB-HIU dapat disinergiskan dengan program atau kegiatan yang sudah berjalan dan terkait pengasuhan bisa disinergiskan dengan PAUD dan Posyandylu unit layanan kesehatan ibu dan anak.

Selanjutnya, anggaran yang digunakan di desa dapat bersumber dari APBDesa, APBD Prov/Kab, APBN maupun sumber lain seperti kerja sama dengan dunia usaha, NGO, dan Perguruan Tinggi.

"Dalam implementasi di desa sejalan dengan kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa sesuai dengan Permendesa PDTT 21 Tahun 2020, yang di dalamnya ada Desa Peduli Kesehatan," imbuhnya.

KEYWORD :

Percepatan Penurunan Stunting BKKBN BKB Holistik Integratif Unggulan Nopian Andusti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :