Sabtu, 18/05/2024 12:53 WIB

Kementan Dukung P4S Terapkan Smart Farming hingga ke Pelosok Desa

Kementan Dukung P4S Terapkan Smart Farming hingga ke Pelosok Desa.

Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Ngobrol Asyik (Ngobras) On The Spot (OTS) di kabupaten Lembang, Jawa Barat denga tema P4S Lembang Agri memang Walagri, pada Rabu (12/10).

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Ngobrol Asyik (Ngobras) On The Spot (OTS) di kabupaten Lembang, Jawa Barat denga tema P4S Lembang Agri memang Walagri, pada Rabu (12/10).

Narasumber Ngobras ini menghadirkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, Plt Bupati Kabupaten Bandung Barat, Hengki Kurniawan, Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Lembang, Wiwin Darwin, dan Ketua P4S Lembang Agri, Dodih.

P4S atau Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya merupakan kelembagaan pelatihan dengan metode pemagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara swadaya baik perorangan maupun kelompok.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo  mendorong para petani khususnya yang tergabung di P4S menerapkan smartfarming, hingga pelosok desa.

Tidak hanya itu, lanjut Mentan, peranan P4S akan terus diperkuat melalui akselerasi networking dan kolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder sektor sehingga mampu mendongkrak pengembangan usaha tani di pedesaan sekaligus tumbuhnya petani milenial.

"Dengan kerjasama di lapangan kita bisa akselerasi pertanian ini makin maju. Oleh karena itu, dengan hadirnya P4S ini tentu saja ini menjadi lembaga swadaya masyarakat yang insyallah Kementan akan membackup dan konsepsinya akan diperkuat," kata Mentan Syahrul.

Selanjuntya, Dedi mengatakan, peran BPPSDMP di antaranya melalui pelatihan-pelatihan yang ada dengan memperdayakan kelembagaannya. "Saat ini bisnis hortikultura itu untungnya banyak, untungnya gede apalagi mengkomsumsinya sayuran segar yang sehat dengan kualitas yang luar biasa," ujar Dedi.

Plt Bupati Kabupaten Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengatakan kami memiliki slogan yaitu Palugada yang berarti apa yang lo mau semua ada, dengan potensi total lahan pertanian 21 ribu hektare, lahan perkebunan 23 ribu hektare, dan ditahun 2021 untuk tanaman pangan padi 28 ribu hekare, dengan produktivitas 54,23 kw.

Saat ini berdasarkan data tahun 2021 bahwa komoditas hortikultura seperti tomat sebanyak 68rb/kw, cabe rawit 52rb/kw, sedangkan untuk tanaman hias crysan 19 juta tangkai.

"Untuk komoditas kopi sebanyak 91 ton telah di ekspor ke tiga benua yaitu Amerika, Eropa dan Asia. Itu semua langsung dari petani ke user," jelas Hengki Kurniawan.

Hengki menambahkan bahwa saat ini ada program petani milenial dengan menyiapkan masa depan petani melalui fokus pada pertanian hidroponik dengan smart farming, yang memerlukan dukungan Kementerian Pertanian, dalam peningkatan kapasitas sdm dan juga sarana dan prasarana.

Narasumber selanjutnya, Wiwin Darwin yang merupakan koordinator penyuluh pertanian BPP Lembang menjelaskan bahwa dulu gapoktan tidak ada dari situ kita belajar fokus di pengembangan kelembagaan, memulai gapoktan dengan dibantu pemda, pemerintah dan juga swasta.

"Saat ini telah ada 191 kelompok tani dengan 16 gapoktan dengan 15 persen budidayanya telah eksport," ujar Wiwin Darwin.

Sementara itu, narasumber ngobras lainnya yaitu Dodih, ketua P4S lembang agri mengatakan untuk memproduksi sebaiknya cari dulu market atau pemasarannya mau kemana.

"Sejak tahun 2010 kami konsen ke pasar ekspor ke negara Singapore dengan komoditas antara lain buncis, pokcoy, baby kenya untuk komoditas ekspor syaratnya harus memiliki kualitas yang baik," pungkas Dodih.

KEYWORD :

Ngorol Asyik Penyuluhan P4S Smart Farming Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :