Kamis, 16/05/2024 11:07 WIB

Percepatan Penurunan Stunting di Aceh Libatkan Ratusan Da`i dan Da`iyah

Percepatan Penurunan Stunting di Aceh Libatkan Ratusan Da`i dan Da`iyah.

Ajakan cegah stunting. (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Aceh menggelar halaqah bersama yang melibatkan ratusan da’i dan da’iyah dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting, pada Sabtu pekan kemarin.

Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari Halaqoh Nasional yang digelar Wakil Presiden Ma’ruf Amin Bersama Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Kamis (06/10/2022).

Dalam kegiatan yang diadakan di aula Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur itu diikuti 198 penyuluh dari Kantor Urusan Agama (KUA), da’i dan da’iyah, serta para penyuluh yang tergabung dalam Ikatan Penyuluh KB (IpeKB) se-Kabupaten Aceh Timur.

Kepala perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri mengatakan pelibatan da’i dan dan da’iyah tersebut dimaksudkan karena penyuluh agama memiliki peran yang strategis dalam memberikan edukasi kepada masyarakat melalui khotbah, ceramah, serta taushiyah keagamaan.

Diharapkan para penyuluh agama dapat menyampaikan pentingnya pencegahan stunting sebagai suatu aksi nyata bersama dalam upaya pencegahan stunting dan kegiatan ini dipandang tepat mengingat saat ini sedang berlangsung peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW.

"Pemerintah saat ini memiliki waktu kurang dari 2,5 tahun sampai akhir 2024 untuk mencapai target Stunting di angka 14 persen dan ini merupakan tantangan. Tantangan ini perlu upaya optimal antar pihak karena saat ini stunting di Indonesia masih berada diangka 24,4 persen sementara standar WHO berada di angka maksimal 20 persen," kata Sahidal.

Menurut Sahidal, BKKBN telah melakukan berbagai program, juga termasuk bimbingan perkawinan calon pengantin yang dilaksanakan tiga bulan sebelum pernikahan.

"Melalui halaqoh ini mudah-mudahan percepatan penurunan stunting dengan meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat akan lebih cepat tercapai, penguatan kerja sama antarlembaga ini adalah hal yang penting. Pasalnya, persoalan stunting hingga saat ini masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan oleh banyak pihak," ujar Sahidal.

Merujuk pada Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA), Sahidal menerangkan hal itu merupakan upaya nyata Pemerintah Daerah Aceh untuk meningkatkan capaian imunisasi anak sekaligus sebuah upaya untuk menurunkan angka kasus prevalensi stunting.

"Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri karena kita menghadapi bonus demografi dimana usia-usia produktif harus benar-benar produktif dan berkualitas. Bonus demografi hanya sampai antara 2030-2040 sehingga setelah itu ada aging population, sehingga kalau tidak memanfaatkan generasi yang unggul maka kemudian kita tidak mentransfer bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan," kata Sahidal.

Sementara Kepala Kemenag Aceh Timur Muhammad Mansyur dalam paparannya mengatakan pelibatan peran Penyuluh Agama oleh pemerintah Aceh Timur dalam program nasional percepatan penurunan Stunting, isu ketahanan keluarga, dan kesehatan merupakan langkah yang tepat.

Kegiatan ini sangat sejalan dengan program kerja Kementerian Agama yang akan terus memperkuat peran Penyuluh Agama di tengah masyarakat. Bersama para Da’i dan Da’iyah, Kemenag juga terus meningkatkan kualitas bimbingan masyarakat dan berusaha sekuat tenaga mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, lahir dan batin.

"Penyuluh Da’i, dan Da’iyah ada pada tiap lapisan masyarakat. Suaranya didengar dan dapat mempengaruhi pemahaman bagaimana masyarakat bersikap, memberikan pemahaman terkait Stunting melalui bahasa agama tentu menjadi power yang harus diambil perannya oleh da’i dan da’iyah," kata Mansyur.

Kemenag Aceh Timur menurut Mansyur, menambahkan narasi yang dibangun untuk menyadarkan pentingnya pencegahan stunting adalah narasi yang disabdakan langsung oleh Rasulullah SAW, yaitu mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada mu’min yang lemah.

Adapun salah satu upaya untuk menjadi mu’min yang dicintai oleh Allah, yakni dengan cara tumbuh dengan optimal, baik secara fisik ataupun mental.

Sementara Pokja IV Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Timur Nurasyidah mempresentasikan peran PKK Kabupaten Aceh Timur dalam mengintegrasikan Dapur Sehat Atasi Stunting (DashaT) ke dalam Rumah Gizi Gampong (RGG) dengan optimalisasi sumber daya pangan lokal.

KEYWORD :

Percepatan Penuruna Stunting BKKBN Aceh Sahidal Kastri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :