Kamis, 02/05/2024 05:02 WIB

Kremlin Bantah Laporan 700.000 Orang Tinggalkan Rusia

Kremlin Bantah Laporan 700.000 Orang Tinggalkan Rusia

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menghadiri sesi Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Saint Petersburg, Rusia, pada 4 Juni 2021. (Foto: Reuters/Evgenia Novozhenina)

JAKARTA, Jurnas.com - Kremlin membantah laporan bahwa 700.000 orang Rusia telah meninggalkan negara itu sejak Moskow mengumumkan upaya mobilisasi untuk memanggil ratusan ribu orang untuk berperang di Ukraina.

Dalam briefing dengan wartawan, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa tidak memiliki angka pasti berapa banyak orang yang telah meninggalkan negara itu sejak pengumuman Presiden Vladimir Putin tentang "mobilisasi parsial" pada 21 September.

"Saya tidak berpikir angka-angka itu harus dianggap serius," kata Peskov ketika ditanya tentang beberapa laporan di media Rusia bahwa hingga 700.000 orang Rusia bisa meninggalkan negara itu.

"Saya tidak punya angka pasti, tapi tentu saja jauh dari apa yang diklaim di sana," sambungnya.

Puluhan ribu orang Rusia, kebanyakan pria usia militer, telah meninggalkan negara itu dalam upaya menghindari dipanggil berperang di Ukraina. Kazakhstan, Georgia dan Mongolia - yang semuanya berbatasan darat dengan Rusia - melaporkan lonjakan jumlah penyeberangan perbatasan setelah pengumuman Putin.

Tetapi mendapatkan angka pasti tentang berapa banyak yang pergi untuk selamanya itu rumit.

Upaya mobilisasi Putin telah membuktikan salah satu langkah Moskow yang paling tidak populer sejak konflik - yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" - dimulai pada Februari, memicu protes di kota-kota dan wilayah di seluruh negeri.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Perang Rusia dan Ukraina Dmitry Pesko




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :