Petani Sergiy Lioubarsky bertanya-tanya bagaimana dia bisa memanen hasil panennya. (Foto: AFP/Genya Savilov)
JAKARTA, Jurnas.com - Ukraina dan Rusia dijadwalkan menandatangani kesepakatan ekspor gandum di Turki pada Jumat (22/7). Kesepakatan ini dirancang untuk membantu meringankan krisis pangan global yang disebabkan terhambatnya gandum di Laut Hitam.
Kesepakatan besar pertama antara pihak-pihak yang bertikai sejak invasi Rusia ke tetangganya pada Februari datang di saa harga pangan global melonjak dan orang-orang di beberapa negara termiskin di dunia menghadapi kelaparan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres dijadwalkan tiba di Turki pada Kamis untuk upacara penandatanganan di Istana Dolmabahce Istanbul yang mewah di Selat Bosphorus.
"Perjanjian ekspor biji-bijian, yang sangat penting untuk ketahanan pangan global, akan ditandatangani di Istanbul (Jumat) di bawah naungan Presiden (Recep Tayyip) Erdogan dan Sekretaris Jenderal PBB Mr Guterres bersama dengan delegasi Ukraina dan Rusia," juru bicara pemimpin Turki Ibrahim Ibrahim Kalin mentweet.
Hingga 25 juta ton gandum dan biji-bijian lainnya telah diblokir di pelabuhan Ukraina oleh kapal perang Rusia dan ranjau darat yang telah diletakkan Kyiv untuk mencegah serangan amfibi yang ditakuti.
Pembicaraan langsung pertama antara delegasi militer pihak yang bertikai sejak Maret - yang dihadiri di Istanbul pekan lalu oleh pejabat Turki dan PBB - menghasilkan rancangan awal untuk menyelesaikan kebuntuan.
Kedua pihak seharusnya bertemu lagi minggu ini untuk kemungkinan penandatanganan kesepakatan formal.
Tetapi Presiden Rusia, Vladimir Putin mengancam akan menggagalkan pembicaraan itu. Ia memperingatkan pada Selasa bahwa ia mengharapkan kesepakatan apa pun juga mengatasi ekspor gandum negaranya sendiri yang diblokir
Perang lima bulan sedang terjadi di salah satu wilayah paling subur di Eropa oleh dua produsen gandum terbesar di dunia. Hampir semua gandum biasanya dikirim ke luar wilayah melintasi Laut Hitam.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada hari Kamis mengakui kekhawatiran Putin. "Ketika kita menyelesaikan masalah ini, tidak hanya akan dibuka jalur ekspor gandum dan minyak bunga matahari dari Ukraina, tetapi juga untuk produk dari Rusia," katanya.
"Bahkan jika produk-produk Rusia ini tidak terkena sanksi, ada hambatan terkait transportasi laut, asuransi, dan sistem perbankan," tambahnya. "Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa telah memberikan janji untuk mencabut ini."
Anggota NATO Turki telah menikmati hubungan kerja yang baik dengan Moskow dan Kyiv selama konflik. Seorang anggota delegasi Kyiv untuk negosiasi mengatakan pengiriman dapat dilanjutkan dari tiga pelabuhan di bawah kendali penuh Ukraina.
"Ekspor akan dilakukan melalui tiga pelabuhan: Odessa, Pivdennyi dan Chornomorsk. Namun di masa depan kami berharap kami dapat memperluasnya," kata anggota parlemen Ukraina Rustem Umerov kepada wartawan.
Ia menambahkan bahwa keamanan pengiriman akan diawasi oleh kelompok pemantau PBB yang berbasis di Istanbul.
Umerov juga mengatakan bahwa kapal Rusia tidak boleh diizinkan masuk ke perairan Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan yang diantisipasi. "Kami tidak percaya mereka, bahkan jika mereka menandatangani perjanjian dengan PBB. Ini adalah negara agresor," katanya.
Sumber: AFP
KEYWORD :Ukraina Rusia Ekspor Gandum Laut Hitam Turki
