Senin, 06/05/2024 22:06 WIB

Malaysia Sita Gading Gajah dan Sisik Trenggiling

Malaysia sita gading gajah dan sisik trenggiling.

Hasil tangkapan itu termasuk gading gajah Afrika yang dilarang perdagangannya (Arif Kartono/AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Pihak berwenang Malaysia menyita satu kontainer berisi gading gajah Afrika, sisik trenggiling dan tengkorak serta tulang satwa liar lainnya yang diperkirakan bernilai 80 juta ringgit Malaysia ($18 juta).

Departemen Bea Cukai Kerajaan Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin bahwa mereka telah menemukan barang selundupan yang tersembunyi di balik kayu gergajian setelah pemeriksaan di sebuah kapal pada 10 Juli.

Hasil tangkapan itu termasuk 6.000 kg (13.227 pon) gading gajah, 100 kg (220 pon) sisik trenggiling, 25 kg (55 pon) cula badak dan 300 kg (661 pon) bagian tubuh hewan termasuk tulang dan cula, tambahnya.

Direktur Jenderal Bea Cukai Kerajaan Malaysia, Zazuli Johan, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers di Port Klang, pelabuhan utama Malaysia, bahwa penyitaaan itu merupakan yang terbesar mereka hingga saat ini.

Pengiriman itu sedang dalam perjalanan dari Afrika melalui Abu Dhabi ke Pasir Gudang, pelabuhan utama di Malaysia selatan, dan berada di bawah pengawasan.

"Unit penegakan bea cukai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan barang-barang ini – gading gajah, cula badak, sisik trenggiling, gigi harimau dan berbagai tulang dan bagian hewan lainnya yang ditemukan dalam peti kemas di Port Klang," ujarnya.

Departemen bea cukai mengatakan, penyelidikan sedang berlangsung. Para pejabat tidak memberikan perincian lebih lanjut dan tidak jelas apakah kontainer itu dimaksudkan untuk dikirim ke bagian lain Asia.

"Perpaduan spesies terancam dalam satu pengiriman ini mengkhawatirkan," kata Direktur TRAFFIC Asia Tenggara, Kanitha Krishnasamy, dalam sebuah pernyataan.

"Ini tentu memverifikasi kecurigaan bahwa penjahat terus menggunakan pelabuhan Malaysia untuk memindahkan satwa liar selundupan," tambahnya.

Perdagangan delapan spesies trenggiling dunia sepenuhnya dilarang di bawah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah (CITES).

Namun, permintaan sisik hewan, yang, seperti kuku manusia, terbuat dari keratin, memberi makan perdagangan ilegal. Trenggiling dikatakan sebagai mamalia yang paling banyak diperdagangkan di dunia.

Gading gading, cula badak dan sisik trenggiling diyakini memiliki khasiat obat oleh beberapa orang, dan sangat diminati di wilayah tersebut.

Sumber: Aljazeera

KEYWORD :

Malaysia Gading Gajah Afrika Sisik Trenggiling Tulang Satwa Liar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :