Jum'at, 17/05/2024 02:20 WIB

Serangan Drone AS Tewaskan Pemimpin ISIS di Suriah

Serangan drone AS tewaskan Pemimpin ISIS di Suriah.

Kelompok ISIS

JAKARTA, Jurnas.com - Militer Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh Pemimpin Negara Islam atau ISIS di Suriah, Maher al-Agal, yang merupakan salah satu dari lima pemimpin kelompok militan.

Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat AS mengatakan, al-Agal telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak di barat laut Suriah dan rekan dekatnya terluka parah.

"Perencanaan ekstensif dilakukan dalam operasi ini untuk memastikan keberhasilan pelaksanaannya. Tinjauan awal menunjukkan tidak ada korban sipil," tambah pernyataan itu.

Dikatakan al-Agal bertanggung jawab untuk mengembangkan jaringan ISIS di luar Irak dan Suriah. Reuters sebelumnya melaporkan pembunuhan itu, mengutip pejabat AS.

Tewasnya pimpinan ISIS ini  akan menjadi pukulan lain bagi upaya kelompok pemberontak untuk mengatur kembali sebagai kekuatan gerilya setelah kehilangan sebagian besar wilayah.

AS memiliki sekitar 900 tentara di Suriah, sebagian besar di timur negara itu yang terpecah oleh perang saudara selama satu dekade, meskipun pemerintahan Presiden Joe Biden belum merinci rencana jangka panjangnya untuk misi delapan tahun itu.

Pertahanan Sipil Suriah, sebuah organisasi kemanusiaan yang beroperasi di daerah yang dikuasai oposisi, mengatakan sebuah pesawat tak berawak tak dikenal menargetkan sepeda motor di desa Khaltan di pedesaan utara wilayah Aleppo, menewaskan dua orang.

Pada bulan Februari, pemimpin tertinggi Negara Islam meledakkan dirinya selama serangan militer AS di Suriah.

Pada puncak kekuasaannya dari 2014 hingga 2017, ISIS menguasai jutaan orang dan mengaku bertanggung jawab atas atau menginspirasi serangan di puluhan kota di seluruh dunia.

Pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, mendeklarasikan kekhalifahan lebih dari seperempat Irak dan Suriah pada 2014, sebelum dia terbunuh dalam serangan oleh pasukan khusus AS di barat laut Suriah pada 2019 ketika kelompok itu runtuh.

Koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS mengatakan pada pertengahan 2019, setelah kekalahan kelompok itu di medan perang, bahwa mereka mempertahankan 14.000 hingga 18.000 anggota, termasuk 3.000 orang asing, meskipun jumlah pastinya sama sulitnya dengan ISIS itu sendiri.

"ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) terus menjadi ancaman bagi AS dan mitra di kawasan itu," kata juru bicara Komando Pusat AS dalam pernyataan tentang serangan pesawat tak berawak itu.

Analis mengatakan banyak pejuang lokal mungkin telah kembali ke kehidupan normal, siap muncul kembali ketika ada kesempatan.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

ISIS Suriah Amerika Serikat Maher al-Agal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :