Kamis, 09/05/2024 17:57 WIB

Pensiunan Pegawai BKKBN Dukung Percepatan Penurunan Stunting Nasional

Pensiunan pegawai BKKBN dukung percepatan penurunan stunting nasional.

Silaturahmi dan halal bihalal di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta, Kamis (2/6) kemarin.

JAKARTA, Jurnas.com – Para pensiunan pegawai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang tergabung dalam Perkumpulan Juang Kencana (PJK) siap mendukung pelaksanaan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting nasional.

Dukungan itu disampaikan oleh Ketua Umum PJK, Kristi Waluyo melakukan silaturahmi dan halal bihalal di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta, Kamis (2/6) kemarin.

"Kita sebagai organisasi pensiunan di BKKBN di forum yang sangat baik ini dengan halal bihalal kita lanjutkan semangat perjuangan kita. Kita perkuat peran kita dalam mendukung program Bangga kencana di Indonesia," kata Kristi.

"Kita harapannya ada kerjasama yang baik karena kita dari unsur masyarakat kita bisa membantu mendorong masyarakat untuk lebih berpartisipasi aktif kepada program KB di lapangan," sambungnya.

Sekretaris Utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto, menjelaskan, tugas utama BKKBN saat ini ada dua yaitu program pembangunan keluarga, kependudukan, dan Keluarga Berencana (KB) dan percepatan penurunan stunting.

"Selain berbicara tentang kuantitas, program Bangga Kencana juga memperhatikan kualitas SDM masyarakat Indonesia. Maka dari itu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo hingga kini masih terus menyambangi daerah-daerah yang jumlah prevalensi stunting tinggi untuk mempromosikan dan mensosialisasikan program percepatan penurunan stunting," jelas Tavip.

Tavip menambahkan, untuk mempercepat penurunan stunting, BKKBN telah memiliki Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI), sebagai dokumen lintas sektor, yang sudah sangat detail dalam hal kegiatan, sasaran, dan indikatornya.

RAN PASTI sebagai upaya pemerintah pusat mengonsolidasikan atau mengonvergensikan kegiatan-kegiatan, program dan anggaran yang termasuk di dalamnya terdapat pemerintah daerah dan juga berbagai pemangku kepentingan serta sektor swasta.

Di samping itu, BKKBN telah membentuk tim pendamping keluarga sebanyak 600 ribu se-Indonesia yang satu timnya ada 3 unsur yaitu bidan, PKK, dan kader. "Harapannya menjadi motor penggerak untuk mendampingi massa inkubasi, nikah, hamil, sampai proses persalinan," ujarnya.

Bukan hanya itu, lanjut Tavip, BKKBN juga membentuk satuan tugas (satgas) untuk provinsi se-Indonesia yang akan mengarahkan program stunting di level mikro.

"Kami juga telah membuat aplikasi yang bernama Elsimil Elektronik, agar stunting mudah dicegah ketika awal pernikahan, dan saat hamil apakah sudah mendapatkan pelayanan yang baik kemudian nutrisi yang cukup," imbuh Tavip.

KEYWORD :

Hasto Wardoyo BKKBN Stunting Nasional Tavip Agus Rayanto PJK Kristi Waluyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :