Marlen Sitompul | Rabu, 28/12/2016 00:35 WIB
Rumah Korban Pembunuhan di Pulomas
Jakarta - Aparat kepolisian hingga saat ini masih menyelidiki kasus pembunuhan yang menewaskan enam orang termasuk tuan rumah Doni Triono seorang pengusaha. Bagaimana cara polisi membongkar kejahatan itu?
Menurut Kriminolog Universitas Indonesia Ferdinand Andi Lolo, rangkaian awal yang harus dilakukan kepolisian adalah mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) sebagai jejak untuk menelusuri kasus pembunuhan itu.
"Apa yang didapat polisi sekarang itu adalah jejak, oleh karena itu yang paling krusial dilakukan polisi itu adalah mengamankan tempat kejadian perkara untuk mendapatkan jejak selanjutnya," kata Ferdinand, saat wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta, Jakarta, Selasa (27/12).
Selanjutnya, kata Ferdinand, polisi melakukan penyelidikan terhadap beberapa pihak yang dianggap memiliki akses untuk masuk ke rumah korban.
"Mulai melakukan wawancara untuk melihat siapa saja yang punya akses ke situ dan siapa saja punya motif untuk melakukan itu," terangnya.
Kata Ferdinand, kemungkinan besar pelaku pembunuhan itu telah mengetahui situasi dan kondisi rumah korban. Oleh sebab itu, yang paling utama diselidiki adalah pihak yang punya akses berkunjung ke rumah tersebut.
"Pelaku pembunuhan ini punya akses tanpa melalui kekerasan, tapi kemudian siapa yang melakukan itu menjadi sasaran polisi, siapa yang sering berkunjung ke rumah itu," tegasnya.
Diketahui, korban pembunuhan di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A RT Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur mengalami penganiayaan sadis sebelum tewas.
Dari informasi sementara yang berhasil dihimpun, diketahui total 11 korban dianiaya dengan disetrum dan ditusuk benda tajam. Setelah itu, mereka disekap ke dalam toilet sempit berukuran 1,5 x 1,5 meter.
Enam korban tewas lantaran diduga kehabisan oksigen, dan lima orang lainnya mengalami luka. Keenam korban tewas adalah pemilik rumah Ir Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman Gemma; serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.
KEYWORD :
Pembunuhan di Pulomas Pembunuhan Sadis Penyekapan
