Youth League (Foto: Goal)
London, Jurnas.com - Kepala Pengembangan Sepak Bola Eropa (UEFA), Maxwell mengaku senang banyak jebolan Youth League kini bermain di Liga Champions, bersama klub kasta atas.
Turnamen tahunan yang dalam banyak hal mirip dengan kompetisi pria senior itu, menarik publik dan diperlakukan sebagai bagian dari akademi besar Eropa seperti Real Madrid, Barcelona dan Chelsea.
Maxwell optimistis dampak Youth League menguntungkan para pesepak bola Eropa, memungkinkan ratusan orang mengalami kompetisi yang ketat sebelum melanjutkannya di pertandingan senior.
"Saya pikir ini adalah kompetisi tertinggi di mana Anda bisa menghadapi tim dan pemain terbaik di Eropa. Ini adalah kesempatan bagus untuk menghadapi klub dan pelatih sepak bola yang berbeda," kata Maxwell dikutip dari Goal pada Senin (18/4).
"Kami melihat bahwa kompetisi memiliki dampak besar pada sepak bola remaja. Kami melihat 800 atau lebih pemain pergi dari sana ke Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi. Ada dampak besar pada perkembangan para pemain muda itu," imbuh dia.
"Kami memiliki Deportivo melawan Dynamo Kiev dan ada 20.000 penggemar. Ini seperti kompetisi nyata untuk pria," lanjut dia.
Maxwell pensiun dari sepak bola pada tahun 2017 dengan trofi klub terbanyak yang dimenangkan oleh pemain profesional. Rekor itu kemudian dilampaui oleh full-back Barcelona Dani Alves, saat ia masih di Paris Saint-Germain.
Setelah pensiun, Maxwell kemudian menjadi asisten direktur olahraga PSG yang bertepatan dengan periode tersukses dalam sejarah klub.
Melalui perannya di PSG, dan setelah menyelesaikan kursus Master Eksekutif UEFA untuk Pemain Internasional (UEFA MIP), Maxwell mendapatkan peran besarnya di badan pengatur sepak bola Eropa.
KEYWORD :Maxwell Youth League Liga Champions
