Senin, 29/04/2024 23:37 WIB

PM Inggris Temui Presiden Ukraina Zelenskyy di Kyiv, Ada Apa?

Downing Street mengatakan Inggris akan memberi negara itu 120 kendaraan lapis baja dan sistem rudal anti-kapal baru.

Sebuah foto yang diposting oleh Kedutaan Besar Ukraina untuk Inggris di Twitter menunjukkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Foto: Twitter/UkrEmbLondon)

Kyiv, Jurnas.com - Perdana Menteri Boris Johnson terbang ke Kyiv pada Sabtu (9/4). Kunjungan tersebut menyusul janji Inggris akan memberlakukan sanksi lebih ketat ke Rusia dan juga untuk menawarkan kepada Presiden Volodymyr Zelenskiy senjata yang lebih defensif.

Kedua pemimpin itu mempererat hubungan dekat yang mereka bina sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Langkah itu mengakhiri lobi selama berminggu-minggu oleh Johnson untuk bertemu Zelenskiy.

Saat kedua pria berdiri di podium di depan kamera, mereka saling memuji atas kerja sama mereka sejak invasi Rusia, yang disebut Moskow sebagai operasi khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi tetangganya.

"Kita harus semakin menekan Federasi Rusia, bekerja lebih keras untuk membantu rakyat Ukraina mempertahankannya dari Federasi Rusia, dan meningkatkan sanksi," kata Zelenskiy dikutip dari Reuters.

"Negara-negara Barat demokratis lainnya harus mengikuti contoh Inggris Raya. Sudah waktunya untuk memberlakukan larangan penuh pada pasokan energi Rusia, dan meningkatkan pengiriman senjata kepada kami."

Johnson menjawab: "Bersama dengan mitra kami, kami akan meningkatkan tekanan ekonomi dan kami akan terus mengintensifkan, minggu demi minggu, sanksi terhadap Rusia."

Ia menambahkan bahwa langkah-langkah itu akan mencakup menjauh dari penggunaan hidrokarbon Rusia.

Sebelumnya, Downing Street mengatakan Inggris akan memberi negara itu 120 kendaraan lapis baja dan sistem rudal anti-kapal baru. Bantuan itu merupakan tambahan dari peralatan militer tingkat tinggi senilai 100 juta pound (US$130 juta) yang diumumkan pada Jumat.

Inggris juga akan menjamin tambahan US$500 juta dalam pinjaman Bank Dunia ke Ukraina, menjadikan total jaminan pinjamannya menjadi US$1 miliar, dan akan meliberalisasi tarif pada sebagian besar impor dari Ukraina dan mengambil langkah-langkah lain untuk membebaskan perdagangan.

Pada konferensi pers dengan Kanselir Austria Karl Nehammer di Kyiv, dia mengatakan memahami sanksi dapat menyebabkan kerugian finansial bagi negara-negara yang memberlakukannya.

"Namun demikian, ada negara-negara yang tidak takut dengan keputusan penting itu. Saya menyadari dukungan Austria dalam masalah ini," katanya, lagi-lagi menyerukan senjata dari "mitra kami".

Zelenskyy memperingatkan bahwa sementara ancaman terhadap ibu kota telah surut, ancaman itu semakin meningkat di timur. "Ya, pasukan (Rusia) berkumpul di timur (Ukraina)," kata Zelenskiy.

"Ini akan menjadi pertempuran yang sulit, kami percaya pada pertarungan ini dan kemenangan kami. Kami siap untuk bertarung secara bersamaan dan mencari cara diplomatik untuk mengakhiri perang ini," tambah Zelenskiy.

Para pembantu Johnson mengatakan kedua pemimpin telah berbicara hampir setiap hari sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Pemimpin Inggris itu vokal mendukung Zelenskiy.

Sebelumnya pada Sabtu, kantor pemimpin Ukraina menerbitkan gambar-gambar yang menunjukkan kedua pria itu mengobrol di seberang meja.

"Johnson bertemu Zelenskiy dalam menunjukkan solidaritas dengan rakyat Ukraina", kata juru bicara Downing Street.

Di saluran Telegram Zelenskiy, Johnson digambarkan sebagai "salah satu penentang invasi Rusia yang paling berprinsip, seorang pemimpin dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan memberikan dukungan defensif ke Ukraina".

KEYWORD :

Boris Johnson Volodymyr Zelenskiy Invasi Rusia ke Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :