Minggu, 19/05/2024 08:10 WIB

Komandan Militer Rusia: Kami Dipaksa Percaya Ukraina Dikuasai Nazi

Komandan militer Rusia yang saat ini menjadi tawanan perang di Ukraina, Letnan Kolonel Astakhov Dmitry Mikhailovich, mengaku dipaksa mempercayai bahwa Ukraina telah dikuasai oleh kelompok nasionalis dan Nazi.

Letnan Kolonel Astakhov Dmitry Mikhailovich (Foto: Fox News)

Kyiv, Jurnas.com - Komandan militer Rusia yang saat ini menjadi tawanan perang di Ukraina, Letnan Kolonel Astakhov Dmitry Mikhailovich, mengaku dipaksa mempercayai bahwa Ukraina telah dikuasai oleh kelompok nasionalis dan Nazi.

Doktrin ini, lanjut Mikhailovich, menjadi alasan Moskow mengirim pasukan untuk menyerbu Ukraina, yang berlangsung hingga detik ini.

"Di Rusia, kami diberitahu bahwa wilayah Ukraina didominasi rezim fasis, nasional, dan kelompok Nazi telah memperluas kekuasaan mereka. Dan kami hadir untuk menyelamatkan warga sipil," ungkap Mikhailovich dalam sebuah video tawanan perang yang dikutip Fox News pada Selasa (8/3).

"Anda berada dalam situasi tegang melawan komandan Anda sendiri. Tapi ini adalah genosida. Orang-orang baru saja terbunuh," lanjut dia.

Mikhailovich menegaskan bahwa pernyataannya bisa jadi akan membuatnya dijebloskan ke penjara, atau bahkan lebih dari itu. Kendati demikian, dia mengaku sudah siap dengan segala konsekuensi.

"Kami siap untuk segala kemungkinan," tegas dia.

Video ini mendapatkan perhatian dari Jonathan Turley, analis hukum dan Ketua Hukum Kepentingan Umum Shapiro di Universitas George Washington. Dia mempertanyakan penggunaan gambar tawanan perang oleh Ukraina, yang berpotensi melanggar Konvensi Jenewa.

"Tidak jelas siapa yang memiliki atau mengambil rekaman video tawanan perang ini. Banyak warga yang bergabung di garis depan dalam pertarungan ini. Namun, sesulit apapun medan perang ini, Ukraina berkewajiban untuk mematuhi perintah konvensi tersebut," ujar Jonathan dalam kesempatan berbeda.

Jonathan menambahkan bahwa penggunaan video tawanan perang yang melanggar Konvensi Jenewa, akan memungkinkan Rusia untuk melakukan hal serupa terhadap tawanan perang dari pihak Ukraina.

"Jika kita menerapkan aturan secara selektif, Rusia akan mengklaim status luar biasa yang sama dalam perlakuan mereka terhadap tawanan perang Ukraina," sambung dia.

Menurut data Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, sebanyak 406 warga sipil tewas di Ukraina sejak invasi Presiden Rusia Vladimir Putin dimulai. Dan 801 lebih warga sipil terluka pada Minggu tengah malam.

KEYWORD :

Rusia Ukraina Tawanan Perang Nazi Astakhov Dmitry Mikhailovich




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :