Rabu, 15/05/2024 00:59 WIB

UNHCR Sebut Sudah 1 Juta Pengungsi Tinggalkan Ukraina Sejak Invasi Rusia

Jika konflik tidak segera berakhir, jutaan lainnya kemungkinan besar akan mengungsi.

Orang-orang tiba dari Ukraina ke Rumania, setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di perbatasan Sighetu Marmatiei dekat Baia Mare, Rumania 27 Februari 2022. (Foto: REUTERS/Fedja Grulovic)

JENEWA, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, satu juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina dalam seminggu sejak invasi Rusia. Jika konflik tidak segera berakhir, jutaan lainnya kemungkinan besar akan mengungsi.

"Hanya dalam tujuh hari kami telah menyaksikan eksodus satu juta pengungsi dari Ukraina ke negara-negara tetangga," cuit kepala pengungsi PBB Filippo Grandi, dikutip dari AFP, Kamis (3/3).

"Kecuali jika konflik segera diakhiri, jutaan orang kemungkinan besar akan terpaksa mengungsi dari Ukraina," kata ia memperingatkan.

Menurut data UNHCR yang sering diperbarui, 1.002.860 kini telah meninggalkan Ukraina sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh pada 24 Februari.

Grandi mengatakan jumlahnya meningkat dengan kecepatan luar biasa. "Saya telah bekerja dalam keadaan darurat pengungsi selama hampir 40 tahun, dan jarang saya melihat eksodus secepat ini," katanya.

"Jam demi jam, menit demi menit, semakin banyak orang yang melarikan diri dari realitas kekerasan yang mengerikan," katanya.

Lebih dari setengah dari pengungsi  yang melarikan diri dari Ukraina telah menyeberang ke negara tetangga Polandia. Hungaria, Moldova, dan Slovakia juga telah menerima banyak pengungsi.

UNHCR mengatakan lebih dari 505.500 orang telah meninggalkan Ukraina ke Polandia dalam seminggu terakhir. Penjaga perbatasan Polandia menempatkan angka lebih dari 575.000 pada Kamis pagi, dengan 95.000 telah menyeberang pada hari Rabu saja.

Banyak orang juga telah mengungsi di dalam Ukraina.

Grandi mengatakan staf UNHCR dan kemanusiaan lainnya bekerja di mana dan kapan pun mereka bisa dalam kondisi yang menakutkan di dalam Ukraina. "Staf kami tetap tinggal, bahkan dengan risiko besar, karena kami tahu kebutuhan di negara ini sangat besar," ujarnya.

Kepala pengungsi PBB juga memuji tanggapan "luar biasa" dari pemerintah dan masyarakat lokal di negara-negara sekitarnya yang telah menerima lebih dari 1 juta pengungsi.

"Solidaritas internasional telah menghangatkan hati," katanya.

"Tapi tidak ada - tidak ada - yang dapat menggantikan kebutuhan akan senjata untuk dibungkam; agar dialog dan diplomasi berhasil. Perdamaian adalah satu-satunya cara untuk menghentikan tragedi ini," sambungnya.

KEYWORD :

UNHCR Pengungsi Ukraina Invasi Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :