Senin, 29/04/2024 23:24 WIB

BKKBN Hadirkan Implan 1 Batang Pemasangan tanpa Pisau Bedah

Implan merupakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang sifatnya hornonal.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo . (Foto: Supiatno: Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berharap para akseptor KB tidak perlu ragu lagi memakai metode kontrasepsi implan khususnya bagi para ibu pasca persalinan. Pasalnya, saat ini sudah tersedia implan satu batang (Etonogestrel).

Implan merupakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang sifatnya hornonal. Metode ini lebih disarankan sebagai salah satu MKJP pasca persalinan dan keguguran karena lebih nyaman dan minimal invasif tanpa menggunakan pisau bedah.

"Satu batang tentu akan lebih sederhana lagi tidak menggunakan pisau hanya cukup dengan diinsersikan dengan inserter yang cukup tajam tentu dianestesi dulu," ujar Kepada BKKBN, Hasto Wardoyo pada webinar Manfaat Implan 1 Batang Pasca Persalinan sebagai Kontrasepsi Jangka Panjang, Jumat (11/2).

Hasto mengatakan, akan memberikan pelayanan yang terbaik, baik kepada pelanggan eksternal, yakni akseptor, maupun pelanggan internal, yakni bidan, yang ada di lapangan.

Selanjutnya, Hasto mengatakan, pemasangan implan yang tidak bisa diklaim menggunakan BPJS, bisa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan penggerakan dan Baksos melalui BKKBN yang dalam hal ini adalah kepada Dinas KB di Kabupaten/Kota masing-masing tempat bidan berada.

"Dan kami mengimbau tidak ada batas, semua klinik-klinik KB atau bidan praktek mandiri semuanya boleh untuk menjadikan pelayanan semuanya tentu melalui mekanisme MoU dengan Dinas KB di masing-masing wilayah. Tapi pada prinsipnya semua boleh," ujar Hasto.

"Bahkan untuk pelatihan-pelatihan kami juga tidak membatasi artinya batasnya cuma tergantung anggarannya. Kami juga melatih baik bidan praktik swasta maupun juga yang ada di pemerintah. Itulah spirit kami melakukan pelayanan melalui provider khususnya bidan," sambungnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, Eni Gustina, MPH mengungkapkan bahwa efektivitas metode kontrasepsi implan satu batang ini adalah sebesar 99,5 persen.

Kelabihan implan satu batang lainnya yakni lebih ekonomis dan praktis, pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan organ reproduksi, tidak mengganggu produksi dan kualitas ASI.

"Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah hair, tidak mengganggu hubungan seksual, dan menurunkan risiko beberapa penyakit radang panggul," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP IBU, Emi Nurjasmi mengatakan, inovasi dalam pelayanan KB selalu dilakukan dan menemukan implan satu batang yang membuat nyaman akseptor dan tidak kalah penting nyaman juga buat provider.

"Ini adalah salah satu strategi untuk meningkatkan akseptor utamanya pada pasca persalinan. KB paska persalinan ini sangat efektif untuk mengatur jumlah anak, dan jarak anak," ujarnya.

Emi berharap, para bidan selain memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi  serta konseling kepada para ibu hamil sebelum melahirkan mengenai nutrisi, tanda bahaya dalam kehamilan dan pemberian ASI eksklusif, tetapi juga tentang pemilihan alat kontrasepsi pasca persalinan.

KEYWORD :

BKKBN implan satu batang alast kontrasepsi Hasto Wardoyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :