Minggu, 19/05/2024 02:31 WIB

Gus Yahya Larang Struktur PBNU Maju Capres, Cak Imin: Lewat PKB Saja

Khittah NU 1926

Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin / Cak Imin)

Pamekasan, Jurnas.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya memastikan tak boleh ada struktur pengurus PBNU maju sebagai Capres ataupun Cawapres di 2024.

Nah, bola itu pun langsung ditangkap Ketika Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dan mengajak Nahdliyin untuk mrnyalurkan aspirasi politiknya ke PKB.

Gus Yahya sendiri menyatakan statemen struktur NU tak maju Capres sebelum terpilih sebagai Ketua Umum PBNU menggantikan KH Said Aqil Siroj. Juga setelah memastikan terpilih saat Muktamar di Lampung. 

"Alhamdulillah, Muktamar di Lampung kemarin, Gus Yahya, ketua umum PBNU, menyatakan dengan tegas bahwa seluruh struktur PBNU dilarang nyapres, dilarang ikut nyawapres, dilarang ikut kompetisi."

"Mafhum mokhalafah-nya (pemahaman terbaliknya) kira-kira: ini saatnya PKB, gantian. Kira-kira begitu karena dulu (Pilpres 2019) Rais Aam (KH Ma’ruf Amin maju sebagai cawapres), sekarang seharusnya ya ketua umum PKB,” ujar Gus Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam Deklarasi Dukungan Gerakan Nahdliyin Bersatu yang dihadiri para kiai, gus, dan lora di Pondok Pesantren Miftahul Qulub, Polagan, Galis, Pamekasan, Madura, Jumat (11/2/2022).

Diketahui, pada Pilpres 2019 lalu, Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin maju sebagai cawapres bergandengan dengan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) dan akhirnya terpilih sebagai wakil presiden.

Sebelumnya, pada Pilpres 2004 silam, Ketua Umum PBNU saat itu, KH Hasyim Muzadi juga maju sebagai cawapres bergandengan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, namun kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla setelah melalui putaran kedua pemilihan.

Kata Cak Imin, NU ibarat hamparan padang sawah yang tanahnya subur dan sangat luas, serta kaya akan berbagai kandungan.

Massa NU yang sehebat ini, tanah seluas ini, dibiarkan “terlantar” dan digali dan dimanfaatkan orang lain (bukan kader NU)?

"Maka, tugas saya adalah pasang patok supaya orang lain tidak mengambil dan menikmati tanah subur Nahdlatul Ulama, kira-kira begitu,” katanya.

Cicit dari salah satu pendiri NU KH Bisri Syansuri ini optimistis nantinya NU akan bulat mendukungnya maju sebagai capres 2024.

Cak Imin menceritakan kronologi awal hingga dirinya memutuskan mantab untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.

Pada Ramadan 2021 lalu, dirinya dipanggil oleh sang paman, KH Abdussalam Shohib ke Denanyar, Jombang. Disana berkumpul para kiai muda (gawagis) dari berbagai pesantren di Jawa Timur, baik dari pesantren Denanyar, Ploso, Lirboyo, Sidogiri, Banyuwangi, Langitan, termasuk juga putra Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

”Semua berkumpul dan tanya kepada saya, apakah siap dan sanggup untuk didukung, dicalonkan dan dikuatkan menjadi calon presidsen tahun 2024? Saya tanya balik kenapa kok saya? Karena dulu 2019, saya sudah berikhtiar, sudah berusaha, juga kampanye ternyata yang jadi (cawapres) KH Ma’ruf Amin,” urainya.

Akhirnya terjadi diskusi panjang dan para kiai muda di Jawa Timur yang berkesimpulan bahwa NU ini adalah organisasi yang besar dengan jutaan pengikut sehingga harus ada kader tulen NU yang menjadi Presiden, setelah sebelumnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi presiden.

”Kalau dulu Gus Dur hanya dua tahun, nanti kita tebus lima tahun,” tuturnya.

Cak Imin pun mengaku bersyukur karena selain meminta dirinya maju sebagai capres 2024, para kiai muda di Jatim juga cukup aktif bergerak untuk meminta restu, doa dan dukungan kepada para kiai dan masyarakat agar dirinya terpilih sebagai Presiden 2024.

”Luar biasa ternyata gus-gus semangat bergerak dan kemudian pertemuan di Banyuwangi bahkan di Kantor PCNU yang dipimpin langsung Gus Makki (Ketua PCNU Banyuwangi) membuat saya percaya diri dan membuat saya kemudian mencoba roadshow kemana-mana, sambutannya luar biasa. InsyaAllah akhir Maret nanti survei kita tertinggi di Jatim, insyallah kalau bergerak,” kata Cak Imin. 

KEYWORD :

Abdul Muhaimin Iskandar PKB Gus Yahya PBNU




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :