Seorang Perwira Menengah Polri Dilaporkan Istrinya ke Propam, Ada Apa?

Cyntia Paramita ditemani dua kuasa hukumnya, Susilo Adji Pramono dan Nurseta Mustafa pada Jumat, 27 Januari 2022 melaporkan AKP Charles terkait dugaan pemalsuaan data, dan surat terhadap agama, penghinaan, kejahatan dalam perkawinan serta KDRT. Pengaduan diterima dengan nomor SPSP2/561/I/2022/Bagyanduan.

“Klien kami (Cyntia Paramita) menikah dengan Charles 6 Desember 2014 di kantor KUA Kecamatan Waleri, Kendal. Sebelum menikah Charles sudah mualaf, namun setelah menikah klien kami menemukan dokumen suaminya berpindah agama Kristen lagi tanpa sepengetahuan klien kami,” ujar Susilo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022).

Menurut Susilo, kliennya sudah menyerahkan sejumlah bukti dokumen terkait dugaan pemalsuan data yang dilakukan AKP Charles tersebut.

“Sudah kami serahkan bukti-buktinya. Ada foto copy KPT klien kami, foto copy KTP Charles Berto Nicholas Karimar, foto copy KTA Polri Charles Berto Nicholas Karimar, foto copy Akta Nikah yang dari KUA, dan foto copy Akta Perkawinan dari Gereja Sungai Yordan,” katanya.

Lebih lanjut, Aji menjelaskan AKP Charles mengaku sudah menjadi mualaf sebulan sebelum melangsungkan ijab kabul secara agama Islam di KUA Kecamatan Weleri Kabupaten Bandung, pada 6 Desember 2014.

“Tapi, ada juga Akta Perkawinan antara AKP Charles dan klien kami yang dikeluarkan Gereja Sungai Yordan Pontianak 29 November 2014,” jelas Aji.

Akta perkawinan antara AKP Charles dan kliennya yang dikeluarkan Gereja tersebut, menurut Aji, bernomor 180/GSYP/PAN/XI/2014.

“Padahal klien kami belum pernah bercerai dan tidak pernah menikah di Gereja. Tapi kenapa ada akta nikah yang dikeluarkan Gereja,” lanjut Aji.

Ia berharap Devisi Propam Polri menindaklanjuti aduannya. “Ini untuk keadilan,” katanya.

Sebelumnya, Charles juga dilaporkan ke Polda Jawa Tengah. Namun, laporan dia tidak diterima. “Kami disarankan ke Propam Polri,” tutupnya.