Jum'at, 26/04/2024 17:12 WIB

Luncurkan Pil KB Progestin, Nganjuk Jadi Percontohan Nasional Turunkan Stunting

Kabupaten Nganjuk dipilih menjadi lokasi kegiatan dikarenakan kontribusi dan peran aktif dari semua pihak, baik kader KB, sukarelawan, Kepala Daerah hingga masyarakat.

Peluncuran Pil KB Bagi Ibu Menyusui dalam Mendukung ASI Eksklusif Guna Mencegah Stunting di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (19/1).

NGANJUK, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan, Kabupaten Nganjuk menjadi percontohan nasional dalam menurunkan angka stunting.

Hal itu disampaikan saat menghadiri sekaligus Meluncuran Pil KB Bagi Ibu Menyusui dalam Mendukung ASI Eksklusif Guna Mencegah Stunting di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (19/1).

"Nganjuk menjadi percontohan nasional. Stunting di Kabupaten Nganjuk rendah yaitu 9 persen, masyarakatnya di sini biasa, ekonominya juga biasa dan angka stuntingnya rendah. Inikan luar biasa," tuturnya.

Terkait peluncuran Pil KB, Hasto Hasto mengatakan, Kabupaten Nganjuk dipilih menjadi lokasi kegiatan dikarenakan kontribusi dan peran aktif dari semua pihak, baik kader KB, sukarelawan, Kepala Daerah hingga masyarakat.

Hasto menjelaskan, Pil KB Progestin atau Pil KB untuk ibu menyusui bisa menjadi salah satu obat kontrasepsi yang aman dikonsumsi sebab hanya mengandung hormon progesterone yang merupakan salah satu hormon yang bermanfaat dalam membantu produksi ASI.

Disebutkan Hasto, saat ini satu dari empat anak yang lahir di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini dapat berdampak pada generasi penerus bangsa di masa depan. Pasalnya, dengan kondisi stunting anak-anak akan sulit bermain dan belajar, serta mempengaruhi kualitas kesehatan mereka di masa depan.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu mengatakan, saat ini BKKBN telah melakukan penajaman target sasaran intervensi untuk melakukan percepatan penurunan kasus stunting di Indonesia.

"Adapun upaya ini meliputi intervensi terhadap calon pengantin, janin, dan bayi dalam 1.000 hari pertama kehidupan pada masa ibu hamil dan masa pasca persalinan. Dalam pelaksanaannya, kami menggandeng seluruh pihak terkait mulai dari pemerintah hingga lapisan masyarakat," kata Hasto.

Sementara itu, Plt. Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi menerangkan memaparkan jumlah stunting yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dijelaskan Marhaen Djumadi, pada tahun 2018 stunting jumahnya mencapai 16,1 persen.

Kemudian tahun 2019 turun menjadi 11,48 persen, selanjutnya di tahun 2020 jumlahnya tingga 11,01 persen dan pada tahun 2021 jumlah stunting tinggal satu digit atau 9,63 persen.

"Komitmen Pemkab Nganjuk terhadap KB lebih fokus pada stunting, ini dibuktikan dengan adanya tiga tim pendamping keluarga di setiap desa sehingga totalnya mencapai 2.550 kader KB di Kabupaten Nganjuk,” ungkap Marhaen.

Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Nganjuk yang bisa mencapai angka Stunting diangka 9 persen. "Di bawah kepemimpinan bapak Bupati, stunting bisa teratasi, di angka 1 digit. Melampaui target Pak Presiden 14 persen," kata Kusnadi.

Kusnadi juga menerangkan, stunting di Indonesia masih menunjukkan angka yang tinggi, dan diharapkan di tahun 2024 bisa memenuhi standar WHO, mencapai 14 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

"Dengan pencapaian melebihi target Presiden, Kabupaten Nganjuk bisa jadi percontohan di wilayah Jawa Timur," pungkas Kusnadi.

KEYWORD :

Pil KB Progestin Stunting BKKBN Hasto Wardoyo ASI Eksklusif Guna




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :