Kamis, 09/05/2024 13:44 WIB

Microsoft Bakal Akuisisi Activion, Saham Sony Melorot

Saham raksasa teknologi Jepang, Sony, merosot di perdagangan Tokyo setelah Microsoft mengatakan pihaknya berencana membeli perusahaan mega game Activision Blizzard.

Di dalam toko GameStop, konsol game Sony PS5. (Foto: Reuters)

Tokyo, Jurnas.com - Saham raksasa teknologi Jepang, Sony, merosot di perdagangan Tokyo setelah Microsoft mengatakan pihaknya berencana membeli perusahaan mega game Activision Blizzard.

Kesepakatan senilai US$68,7 miliar akan menjadi pembelian terbesar Microsoft, dan kesepakatan terbesar dalam sejarah game.

Perusahaan Amerika Serikat (AS) nantinya akan menjadi pemilik waralaba game populer termasuk Call of Duty, Warcraft dan Overwatch.

Kesepakatan itu akan menjadi langkah besar bagi merek game Xbox Microsoft dalam pertempurannya melawan Sony PlayStation, yang juga terjadi setahun setelah Microsoft membeli perusahaan game berpengaruh lainnya, Bethesda seharga US$7,5 miliar.

Dikutip dari BBC pada Rabu (19/1), membeli Activision akan mengubah Microsoft menjadi perusahaan game terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan, di belakang Tencent dan Sony China, menandai perubahan besar bagi industri.

Microsoft mengatakan kesepakatan Activision-Blizzard akan membantunya mengembangkan bisnis game di seluruh seluler, PC, dan konsol serta menyediakan blok bangunan untuk metaverse.

Pembelian produsen Call of Duty datang karena Microsoft juga secara agresif memperluas layanan berlangganan Game Pass-nya.

"Kami berinvestasi besar-besaran dalam konten, komunitas, dan cloud kelas dunia untuk mengantarkan era baru game yang mengutamakan pemain dan pembuat konten, serta menjadikan game aman, inklusif, dan dapat diakses oleh semua orang," kata kepala eksekutif Microsoft Satya Nadella dalam sebuah pernyataan.

Dalam pertempuran untuk popularitas dengan gamer, Sony PlayStation 5 secara luas dilihat sebagai pemimpin atas model Xbox generasi keempat Microsoft.

Dalam beberapa tahun terakhir, Sony telah memperkuat jaringan studio game in-house-nya, dan menghadirkan serangkaian hits eksklusif termasuk dalam franchise Spider-man, yang telah membuat saingannya di AS mengejar ketinggalan.

Perusahaan Jepang juga merupakan pelopor dalam realitas virtual, dan bulan ini Sony memberikan beberapa detail headset generasi berikutnya.

Namun, ia menghadapi persaingan ketat di bidang itu dari saingan non-tradisional seperti pemilik Facebook Meta Platforms, yang banyak berinvestasi dalam penawaran metaverse-nya.

Saham Sony Group ditutup 12,8 persen lebih rendah di Tokyo pada Rabu (19/1), yang membantu menurunkan indeks acuan Nikkei 225 sebesar 2,8 persen.

KEYWORD :

Saham Merosot Sony Microsoft Activison Blizzard




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :