Jum'at, 26/04/2024 17:21 WIB

Iran Belum Mau Akui Pemerintahan Taliban

Iran masih perlu beberapa waktu lagi untuk secara resmi mengakui Taliban sebagai pemerintah negara Afghanistan. Demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Iran, setelah pertemuan dengan kelompok itu di Teheran.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh (Foto: Anadolu Agency)

Teheran, Jurnas.com – Iran masih perlu beberapa waktu lagi untuk secara resmi mengakui Taliban sebagai pemerintah negara Afghanistan. Demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Iran, setelah pertemuan dengan kelompok itu di Teheran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, pembicaraan tingkat tinggi dengan perwakilan Taliban hasilnya positif, tetapi Iran masih "belum pada titik secara resmi mengakui Taliban".

"Kondisi Afghanistan saat ini menjadi perhatian utama Republik Islam Iran dan kunjungan delegasi Afghanistan berada dalam kerangka keprihatinan ini," tambah dia pada Senin (10/1) dikutip dari Aljazeera.

Delegasi Taliban, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri kelompok itu Amir Khan Muttaqi, bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Iran yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian.

Itu adalah kunjungan pertama delegasi Taliban sejak kelompok itu menyebabkan runtuhnya pemerintah negara yang didukung Barat, di tengah penarikan pasukan pimpinan Amerika Serikat yang kacau pada Agustus.

Sejak jatuhnya Kabul, posisi resmi Iran adalah bahwa mereka hanya akan mengakui Taliban jika mereka berhasil membentuk pemerintahan "inklusif". Iran dan Taliban telah melakukan kontak sejak itu, dengan utusan khusus Iran Hassan Kazemi-Qomi melakukan beberapa perjalanan ke Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelum pertemuan pada Minggu (9/1) kemarin, kedua belah pihak mengatakan mereka ingin membahas masalah politik, ekonomi, transit, dan pengungsi.

Menurut pernyataan kementerian luar negeri Iran, Amirabdollahian mengkritik "kebijakan yang salah" oleh Amerika Serikat dan sekutunya di Afghanistan selama pertemuan, dan mengatakan AS harus mencabut sanksi berdasarkan alasan kemanusiaan dan untuk membantu rakyat Afghanistan dan ekonomi.

Dia juga berjanji bahwa Iran akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke tetangganya, dan mengatakan, "upaya orang-orang Afghanistan yang bersemangat menunjukkan bahwa tidak ada kekuatan asing yang dapat menduduki Afghanistan dan memerintah rakyatnya".

Amirabdollahian juga mengingatkan Muttaqi tentang pembunuhan tahun 1998 terhadap diplomat Iran di Mazar-i-Sharif selama pengepungan konsulat di Afghanistan yang dikuasai Taliban, dan mengatakan bahwa Taliban sekarang memiliki tanggung jawab untuk melindungi kantor-kantor diplomatik.

Pasukan perbatasan Iran dan Taliban juga mengalami bentrokan singkat bulan lalu di Hirmand, yang keduanya kemudian digambarkan sebagai "kesalahpahaman".

Muttaqi seperti dikutip mengatakan selama pertemuan hari Minggu pemerintah Afghanistan baru menekankan poin bahwa "tidak melawan salah satu negara tetangganya".

Kedua belah pihak juga dilaporkan sepakat bahwa pertemuan lebih lanjut akan dijadwalkan antara delegasi teknis untuk membahas masalah hak air Iran dari Sungai Helmand.

KEYWORD :

Iran Pemerintahan Afghanistan Saeed Khatibzadeh Kelompok Taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :