Kamis, 02/05/2024 01:01 WIB

Pasrah, Petensi Djokovic Ucapkan Terima Kasih kepada Penggemar

Djokovic diberikan pengecualian medis dari persyaratan vaksinasi COVID-19 yang ketat di Australia setelah ditinjau oleh dua panel independen sebelum naik ke penerbangannya, tetapi ditolak masuk saat mendarat di Melbourne pada Rabu malam.

Petenis nomor satu dunia, Novac Djokovic (foto: UPI)

JAKARTA, Jurnas.com - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic berterima kasih kepada para penggemarnya seluruh dunia atas dukungan mereka di tengah sengketa visa terkait vaksin COVID-19 yang membuatnya ditahan di Melbourne menjelang Australia Terbuka bulan ini.

"Terima kasih kepada orang-orang di seluruh dunia atas dukungan Anda yang terus menerus. Saya bisa merasakannya dan itu sangat dihargai," tulis pemain Serbia itu di Instagram, Jumat (7/1).

Djokovic diberikan pengecualian medis dari persyaratan vaksinasi COVID-19 yang ketat di Australia setelah ditinjau oleh dua panel independen sebelum naik ke penerbangannya, tetapi ditolak masuk saat mendarat di Melbourne pada Rabu malam.

Pria berusia 34 tahun itu saat ini ditempatkan di sebuah hotel tahanan pemerintah di pinggiran Carlton, 5 km sebelah utara Melbourne Park, setelah pihak berwenang membatalkan visanya ketika ia tiba di Australia.

Pengacara pemain tersebut mengajukan banding yang berusaha untuk membatalkan keputusan pemerintah federal, dengan pengadilan setuju untuk tidak mendeportasinya sebelum sidang penuh yang dijadwalkan pada hari Senin.

Sekitar 50 pendukungnya, yakni campuran penggemar tenis, demonstran antivaksin dan aktivis hak-hak imigran berkumpul di bawah hujan pada hari Jumat di luar fasilitas penahanan.

"Kami keluar untuk mendukungnya ... Jelas dia melalui banyak hal," kata penggemar Sash Aleksic.

Namun, tidak semua orang adalah pendukung, yang mencerminkan kemarahan pada kasus yang dirasakan oleh banyak orang Australia, yang telah mengalami larangan bepergian selama hampir dua tahun dan penguncian bergilir.

"Pengungsi dipersilakan di sini, Djokovic tidak," teriak sekelompok pengunjuk rasa. Polisi turun tangan untuk memisahkan mereka dari para pendukung Djokovic.

"Kami ingin menunjukkan bahwa apa yang Novak perjuangkan adalah anti kesehatan masyarakat, anti solidaritas sosial, dan kami membela kebebasan pengungsi yang telah ditahan selama delapan tahun lebih," kata Zak Barzovoy, 27 tahun. mahasiswa tua.

Bekas Park Hotel, yang sekarang secara resmi dikenal sebagai "tempat penahanan alternatif", menampung sekitar 32 pengungsi dan pencari suaka.

Sumber: AGENCIES/CNA

KEYWORD :

Petenis Serbia Novak Djokovic Ceko Renata Voracova




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :