Sabtu, 04/05/2024 06:54 WIB

Studi Untar: MBKM Berdampak Positif pada Pembelajaran

Sri menuturkan, berbagai kegiatan MBKM bukan hal baru bagi dosen, mahasiswa, dan tendik di Untar, sebab kegiatan-kegiatan serupa telah dijalankan sebelum program MBKM ditetapkan oleh pemerintah.

Mahasiswa Universitas Tarumanagara melaksanakan program MBKM (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pada akhir 2021, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kemdikbudristek menggelar Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2021.

Dalam konteks program tersebut, Universitas Tarumanagara (Untar) melaksanakan penelitian yang mengkaji dampak MBKM bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan berupa survei.

Survei dirancang oleh Ditjen Diktiristek, dan tim peneliti Untar melaksanakan proses pengambilan data terhadap dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan Untar.

"Berbasis hasil survei tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar dosen, mahasiswa, dan tendik di Untar telah memahami mengenai kebijakan MBKM, menganggap bahwa kegiatan MBKM memberikan dampak positif bagi pencapaian pembelajaran lulusan, dan mereka merekomendasikan keikutsertaan para mahasiswa di dalam program-program MBKM," kata koordinator tim peneliti Untar dari Fakultas Psikologi, Sri Tiatri dalam keterangannya pada Selasa (28/12).

Sri menuturkan, berbagai kegiatan MBKM bukan hal baru bagi dosen, mahasiswa, dan tendik di Untar, sebab kegiatan-kegiatan serupa telah dijalankan sebelum program MBKM ditetapkan oleh pemerintah.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Tarumanagara, lanjut Sri, juga mencakup studi kasus terhadap sekelompok mahasiswa yang melaksanakan pembelajaran melalui pengabdian kepada masyarakat.

"Ketika mahasiswa mengikuti suatu proyek penelitian ataupun pengabdian kepada masyarakat, sebenarnya mereka melakukan implementasi pembelajaran kolaboratif dan partisipatif, yang menjadi salah satu ciri dalam MBKM," papar dia.

Selain itu, dalam konteks program yang didanai oleh Ditjen Diktiristek pada 15-18 Desember 2021, tim peneliti Universitas Tarumanagara melakukan penelitian terhadap mahasiswa yang terlibat dalam satu tim kerja.

Kegiatan bersama mahasiswa ini merupakan kegiatan pembelajaran dan partisipatif berbasis projek (team-based project) yang dilakukan pada kegiatan proyek lapangan, menggunakan setting sebenarnya, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak psikologis yang paling signifikan terlihat pada mahasiswa adalah pada aspek change of efficacy, yaitu mahasiswa meyakini proyek yang dilakukannya memberikan dampak perubahan pada masyarakat.

Keyakinan diri dan passion yang kuat semakin bertambah kuat setelah selesai proyek dilaksanakan. Dengan kata lain, sepatutnya pembelajaran kolaboratif dan partisipatif dipertimbangkan karena memberikan dampak psikologis positif di kegiatan team-based project dengan setting di luar kelas.

"PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) penting sih, karena dengan PKM itu mahasiswa memiliki kesempatan untuk terjun langsung ke lapangan jadi dia bisa melihat kondisi real ya, jadi enggak cuma belajar teori saja di kelas tapi gimana caranya untuk menerapkan ilmu tersebut untuk masyarakat," ungkap Michelle, yang merupakan salah satu mahasiswa MBKM Universitas Tarumanagara.

Sri mengatakan, berdasarkan analisis tim peneliti, salah satu ciri kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang yang menimbulkan dampak positif bagi mahasiswa, adalah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalankan tugas-tugas yang membutuhkan penyelesaian dalam suatu persoalan yang dihadapi di lapangan.

Ciri lainnya adalah adanya kegiatan yang membutuhkan kolaborasi erat antar anggota dalam tim yang terdiri atas dosen dan mahasiswa.

"Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi rekomendasi peningkatan MBKM di Perguruan Tinggi Swasta, sebagaimana yang diharapkan oleh pemberi dana penelitian, yaitu Ditjen Diktiristek, Kemdikbudristek," tutup dia.

Tim peneliti yang diketuai Sri Tiatri juga melibatkan enam dosen lainnya, yaitu Keni, Rasji, Rita Markus Idulfilastri, Nafiah Solikhah, Fransisca Iriani Roesmala Dewi, dan Jab Tji Beng. Juga, melibatkan tujuh mahasiswa yaitu Mirabella, Clara, Felicita, Meymey, Michelle, Azka, dan Nina.

KEYWORD :

Kampus Merdeka Implementasi MBKM Universitas Tarumanagara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :