Robot penjelajah Mars milik NASA (Foto: BBC)
New York, Jurnas.com - Robot penjelajah NASA yang sedang melakukan misi ke Planet Mars, Perseverance, berhasil mengidentifikasi batuan tertua di lokasi pendaratan.
Batuan tersebut berasal dari gunung berapi, yang kemungkinan merupakan produk dari aliran lava purba. Setelah batuan ini dibawa pulang ke Bumi, diharapkan NASA dapat menentukan waktu batuan itu terbentuk.
Dikutip dari BBC pada Kamis (16/12), identifikasi ini tidak hanya berguna untuk menambah pemahaman sejarah mengenai lokasi pendaratan, tetapi juga Mars secara umum dan Tata Surya yang lebih luas di luarnya.
Anggota tim sains dari Universitas Purdue, Briony Horgan mengatakan bahwa identifikasi tersebut mewakili "masalah yang sangat besar".
Sebagaimana diketahui, pesawat NASA turun ke Kawah Jezero, Mars pada Februari lalu. Lokasi ini dipilih karena kawah itu dalam citra satelit mengandung delta, yakni struktur yang terdiri dari lumpur dan pasir seperti danau.
Dana Lenyap, Nasabah Bank Ajukan Gugatan
Ini adalah jenis fitur geologis yang mungkin merekam jejak kehidupan mikroba masa lalu di Mars sepanjang miliaran tahun yang lalu.
Penjelajah tidak mendarat di delta itu sendiri tetapi di lantai kawah. Di sinilah robot menemukan batu dasarnya.
Sebelumnya, tim misi Mars mendapat kejutan ketika Perseverance mulai mengebor ke sebuah bidang yang disebut Séítah, dan memeriksa geokimianya secara mendetail.
Instrumen mendeteksi banyak kristal olivin yang tertelan dan dikelilingi oleh mineral piroksen. Ahli geologi menggambarkan apa yang Perseverance lihat sebagai tekstur yang menumpuk, menurut Kelsey Moore dari California Institute of Technology (Caltech).
"Dan alasan mengapa hal itu penting ialah, tekstur akumulasi sangat menunjukkan jenis batuan beku tertentu yang terbentuk sebagai tubuh magma yang sangat tebal sedang mendingin, dan kristal olivin mengkristal dan tenggelam dan kemudian piroksen terbentuk di sekitar kristal olivin itu," jelas dia.
KEYWORD :Planet Mars NASA Robot Penjelajah Batuan Tertua
