Kamis, 16/05/2024 12:07 WIB

Tekan Stunting, BKKBN Sosialisasikan Bangga Kencana di Tasikmalaya

Tugas BKKBN adalah melaksanakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana melalui program Bangga Kencana dimana dulunya program ini sering dikenal dengan program KB.

BKKBN melakukan sosialisasi Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Program Bangga kencana kepada mitra kerja di Saung Pataya, Kelurahan Ciakar, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Minggu (5/12).

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), kembali menyosialisasikan Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Program Bangga kencana kepada mitra kerja di Saung Pataya, Kelurahan Ciakar, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Minggu (5/12).

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan BKKBN, Teguh Santoso menjelaskan, tugas BKKBN adalah melaksanakan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana melalui program Bangga Kencana dimana dulunya program ini sering dikenal dengan program KB.

"Jadi melalui program Bangga Kencana ini, BKKBN berperan bagaimana agar pertumbuhan penduduk ini bisa dikendalikan dengan baik mengingat saat ini Indonesia berada di urutan ke-4 sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia," ujarnya.

Di Jawa Barat saat ini sudah terbentuk sekitar 37 ribu pendamping, sedangkan Tasikmalaya sebanyak 552 tim. "Itu dikali tiga, menjadi 1.500 personil sekarang dilatih kemudian di bulan Desember sudah mulai pemanasan, dan di bulan Januari mulai proses pendampingan," jelasnya.

Dia membeberkan, pendampingan yang dilakukan yakni pertama, memberikan edukasi, penyuluhan, informasi kepada keluarga khususnya yang memiliki potensi resiko melahirkan balita stunting.

Selain itu, tim pendamping juga akan memfasilitasi keluarga mendapatkan pelayanan rujukan di Puskesmas, Bidan atau Dokter untuk mengetahui status Kesehatan, dan paling penting memastikan keluarga yang mendapatkan bantuan agar bisa menerima sesuai haknya.

Teguh optimistis di pertengahan tahun 2024 mendatang angka stunting di Indonesia bisa 14 persen dan akan terus mengampayekannya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Bappenas, Hj. Kartika Yudisti menerangkan, secara Internasional, angka stunting Indonesia berada di angka 30 persen, sementara di tingkat nasional sudah di angka 17 persen.

"Kedepan hingga 2024 target stunting turung diangka 14 persen. Alhamdulillah BKKBN terus semangat menggerakan kader-kader di lapangan meskipun itu hari minggu, tetap bergerak bersama hadir disini untuk menerima edukasi dan pemahaman program ysng bertujuan untuk menekan dan menurunkan angka stunting," ujarnya.

Kabid ADPIN Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Herman Melani mengajak masyarakat untuk mengubah stigma terhadap BKKBN yang selama ini banyak diketahui hanya mengurusi masalah kontrasepsi.

"Rupanya jika dilihat dri program Bangga Kencan ini BKKBN memiliki program yang sangat luas, ada pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana yang sangat memerlukan bantuan dan kerjasam dari kader dan tim pendamping keluarga," jelasnya.

"Untuk itu jika saat ini angka stunting nasional berada diangka 17 persen, maka kota Tasik harus berperan dengan menurunkan angka stunting dibawah 10 persen," sambungnya.

KEYWORD :

BKKBN Bangga Kencana Penurunan Stunting




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :