Rabu, 15/05/2024 00:10 WIB

Dorong Pertanian Organik, Kepala BPPSDMP Tekankan Pentingnya Permodalan

Saat ini negara maju sudah mulai menghindari produk pertanian yang disinyalir mengandung residu pestisida, logam berat, dan harus bebasa agrokimia.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi saat berbincang dengan petani bawang. (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mengatakan, modal menjadi kata kunci keberhasilan petani mengembangkan usahatani.

Demikian disampaikan pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 42 yang bertajuk "Skema Pembiayaan untuk Pertanian Organik" secara virtual, Jumat (12/11).

"Tidak mungkin tanpa dukungan modal petani bisa berhasil. Paling ya ala kadarnya saja. Nah, sekarang pertanian itu harus menguntungkan berarti dia harus disuntik dengan modal. Semakin besar suntikan modal semakin besar pula peluang untuk memperoleh keuntungan," ujarnya.

"Jadi, modal itu adalah kata kunci keberhasilan usahatani kita, wirausaha pertanian kita. Oleh karena itu, tolong para petani dan penyuluh  tolong cermati bagaimana caranya mengakses modal untuk menggenjot produktivitas dan kualitas pertanian kita," ujarnya.

Dedi mengatakan, saat ini negara maju sudah mulai menghindari produk pertanian yang disinyalir mengandung residu pestisida, logam berat, dan agrokimia.

"Salah satu tuntutan negara maju menerima pangan yang diekspor dari berbagai negara lain, termasuk Indonesia adalah pangan yang akan dikonsumsi harus bebas dari residu pestisida, logam berat, dan harus bebas dari agrokimia.

"Bahkan, saat ini mereka memperluas tuntutan, yaitu pangan yang akan dikonsumsi harus betul-betul bebas dari pencemaran lingkungan, termasuk bebas dari bahan-bahan penghasil gas rumah kaca," sambung Dedi.

Karena itu, Dedi mendorong para petani untuk melakukan pertanian organik. Menurutnya, walaupun pertanian organik produktivitasnya rendah, tapi keuntungannya sangat menggiurkan.

"Saat ini pertanian organik luar biasa karena pertanian organik itu hampir tidak ada input agromimia. Pertanian organik saat ini sudah berkembang pesat ditambah lagi inovasi teknologi pertanian organik luar biasa," ujar Dedi.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan, Indah Megawati mengatakan, pertanian organik ke depan harus berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selain bantuan regulasi, kata Indah, Kementan juga terus mendorong para petani untuk mendapatkan permodalan dalam mengembangkan usahataninya. Salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Saya berterima kasih sekali saat ini KUR kita sudah mencapai Rp 73 triliun, dan Pak Menteri kemarin sudah meminta dari Kemenko Perekonomian untuk menambah sampai Desember nanti bisa Rp 100 triliun," ujarnya.

Selain KUR, kata Indah, sumber pembiayaan untuk sektor pertanian bisa dilakukan melalui program zakat yang memiliki keuntungan pinjaman tanpa agunan sehingga petani mendapat sumber permodalan, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.

Petani yang terkendala BI Checking, atau petani yang tidak punya jaminan karena lahannnya sempit rata-rata 0,3-0,5 hektare, kata Indah bisa mendapat sumber permodalan dari program zakat.

"Keuntungan dengan adanya program zakat ini, yaitu adanya permberdayaan pertani kita, pendampingan secara berkelanjutan, kemandirian pertani bahkan mustahik menjadi muzakki," ujar Indah.

Selain itu, terdapat juga program sinergi pembiayaan ultra mikro dan lembaga keuangan mikro agribisnis, dan sinergi CSR atau program kemitraan. "Diharapkan dengan adanya permodalan petani mendapat pendampingan secara berkelanjutan," ujar.

Selain sumber pembiayaan tersebut, Kementan juga tengah menjalankan program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) pada lahan pertanian di daerah irigasi (DI).

IPDMIP juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan petani melalui meningkatkan produktivitas, akses pasar, dan layanan keuangan.

KEYWORD :

BPPSDMP Dedi Nursyamsi Pertanian Organik IPDMIP Pembiayaan Pertanian KUR Indah Megawati




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :