Senin, 29/04/2024 18:20 WIB

Mentan Serahkan Bantuan 3.200 Dosis Serum Konvalesen untuk Tanggulangi ASF di NTT

Bantuan berupa serum konvaselen sebanyak 3.200 dosis diserahkan langsung oleh Mentan Syahrul kepada perwakilan tiga peternak, masing-masing Marthen Mole, Roy Mansula dan Cornelis Kupa.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, memberi perhatian khusus terhadap wabah penyakit pada hewan ternak babi akibat virus Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang masih merebak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

KUPANG, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, memberi perhatian khusus terhadap wabah penyakit pada hewan ternak babi akibat virus Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang masih merebak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Bantuan ini untuk merespon usulan penanganan penyakit ASF yang tengah diusulkan Gubernur NTT, " kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang melalui keterangan persnya, Sabtu (23/10).

Menurut Bambang, bantuan berupa serum konvaselen sebanyak 3.200 dosis diserahkan langsung oleh Mentan Syahrul kepada perwakilan tiga peternak, masing-masing Marthen Mole, Roy Mansula dan Cornelis Kupa.

"Bantuan ini merupakan kolaborasi Barantan Karantina Pertanian dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam pengendalian dan pencegahan penyebaran penyakit ASF yang masih merebak di beberapa lokasi sentra," tambah Bambang.

Sebagai informasi, dari data Dinas Peternakan Provinsi NTT menyebutkan, hingga Juli 2020 virus ASF mengakibatkan 23.568 ekor babi mengalami kematian. Virus ASF menyebar di Kabupaten Belu,Timor Tengah Selatan (TTS),Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Kupang, Sumba Barat Daya (SBD), Sumba Barat, Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor dan Sikka.

Dilaporkan sempat menghilang menjelang akhir 2020, namun virus ASF mulai menyebar kembali di Kabupaten Flores Timur dan Lembata awal 2021. Dari total populasi babi di NTT sebanyak sekitar 2 juta ekor, diperkirakan ratusan ribu ekor babi mati terserang Virus ASF.

Secara teknis, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan, Wisnu Wasisa Putra, menyebutkan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) juga memberikan bantuan berupa tugas pembantuan untuk bimbingan teknis, sosialisasi dan pengadaan desinfektan kepada Dinas Pertanian dan Tanamanan Pangan Kupang yang diwakili perwakilan peternak terpilih.

"Harapannya hal ini dapat mendukung skenario bio security dan bio industry untuk penanganan penyakit ASF pada ternak Babi di NTT," kata Wisnu.

Karantina Pertanian Peduli

Pemberian bantuan penanganan penyakit ASF pada ternak Babi ini juga merupakan kegiatan Karantina Pertanian Peduli yang digelar sebagai rangkaian Hari Karantina Pertanian ke-144 yang jatuh pada tanggal 18 Oktober 2021.

“Karantina Pertanian Peduli merupakan wujud rasa syukur dan kepedulian sosial entitas Barantan dengan berbagi kepada masyarakat sekitar,” kata Ketua Bidang Karantina Pertanian Peduli, sekaligus Kepala Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, AM Adnan.

Adnan menyebutkan bahwa kegiatan telah mulai digelar tanggal 1 hingga 18 Oktober 2021 di 52 unit pelaksana teknis Karantina Pertanian diseluruh tanah air. Dengan berbagai kegiatan yang digelar secara kolaboratif yakni pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat di sekitar, donor darah dan penyerahan bantuan sosial pada panti asuhan dan pesantren , serta penanaman pohon.

“Alhamdulilah, dari target pemberian dosis yang semula dipatok 1.440 dosis berhasil dilampui hingga 2.583 dosis vaksin C-19. Demikian juga untuk kantong darah yang dipatok sama, juga terlampui hingga mencapai 2.567 kantong,” papar Adnan.

Kedepan kegiatan kepedulian ini akan terus digalakkan, dengan harapan dapat membantu masyarakat khususnya dalam menghadapi masa pandemi yang masih terus berlangung.

"Kepedulian kami pada momen Hari Karantina Pertanian ini, semoga dapat juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu perlindungan terhadap sumber kekayaan hayati dan petani kita," kata Bambang.

KEYWORD :

Nusa Tenggara Timur Serum Konvalesen Bambang Flu Babi Afrika African Swine Fever




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :