Jum'at, 10/05/2024 02:02 WIB

Erick Thohir Diminta Dukung BUMN Tambang Produksi Logam Tanah Jarang

Menurut pengamat BUMN, Kiki Rizki Yoctavian, penjajakan tersebut menarik dan sangat bagus. Sebab, logam tanah jarang ini merupakan mineral ikutan dari mineral timah.

Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan RI, PT Timah Tbk tengah melakukan penjajakan dengan salah satu perusahaan Eropa untuk menggarap Logam Tanah Jarang.

Menurut pengamat BUMN, Kiki Rizki Yoctavian, penjajakan tersebut menarik dan sangat bagus. Sebab, logam tanah jarang ini merupakan mineral ikutan dari mineral timah.

"Bertahun lalu saya pernah mendiskusikan tentang hal ini. Kita dianugerahi sumber alam pertambangan yang belum dikembangkan yakni logam tanah jarang (LTJ) atau Rare Earth Element. Elemen ini merupakan mineral ikutan dari timah, baukesit, emas serta nikel. Mungkin juga potensinya juga ada di batubara,” terangnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/8).

Mantan Komisaris PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk ini mengatakan, sejarah Logam Tanah Jarang (LTJ) ini pertama kali ditemukan sekitar 2 abad lalu oleh orang Swedia. 

Dari beberapa riset pengembangan LTJ selama beberapa dekade terlihat penggunaannya berkembang pesat. LTJ dapat digunakan sebagai perlengkapan komputer dan elektronik, kesehatan, manufaktur dan pembangkit listrik serta teknologi persenjataan.

"Indonesia salah satu yang memiliki LTJ. Berdasarkan hasil Badan Geologi Kementerian ESDM terdapat 28 lokasi yang memiliki potensi LTJ yang tersebar di seluruh Indonesia dan paling banyak di pulau Sumatera. Walaupun Indonesia bukanlah pemain utama karena belum ada perusahaan dalam negeri yang serius menggarapnya. Padahal kemampuan perusahaan seperti BUMN dapat melakukan terobosan dalam peningkatan pendapatan,” jelas Presnas PENA 98 ini.

Karenanya, Kiki meminta Menteri BUMN Erick Thohir mendukung dan mengupayakan perusahaan plat merah yang bergerak di pertambangan untuk melakukan terobosan dalam produksi LTJ ini. 

“Saat ini China sebagai pemain utama, tetapi kalau kita perhatikan dan amati banyak juga LTJ ini kita eksport ke China. Karena kita tidak mengolahnya hanya jual mentah. Tahun 2018 saya pernah berdiskusi dengan Bapak Alm. Harjanto Dirjen di Kemenperin, beliau mengatakan bahwa bisa jadi nantinya di Sungai Musi akan ada pembangkit listrik di atas kapal untuk menerangi kota Palembang,” terangnya.

Selain itu, dia juga meminta para kementerian lain yang terkait untuk bergerak cepat mengamankan program ini.

"Para pemangku kepentingan baik dari Kementerian ESDM, Kementerian BUMN serta Perdagangan dan Perindustrian harus bergerak cepat. LTJ adalah mineral penting bagi perkembangan kemajuan teknologi. Mereka harus melihat potensi besar disamping karena mineral utama yang mulai habis. Saatnya ampas tambang berubah menjadi harta. Malah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto  juga pernah melakukan pembicaraan mengenai potensi logam tanah jarang yang dapat dimaksimalkan untuk pengembangan industri pertahanan berteknologi tinggi,” demikian Kiki Rizki Yoctavian.

KEYWORD :

Tambang Logam Tanah Jarang BUMN Erick Thohir Timah Kiki Rizki Yoctavian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :