https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Awas! Ada Sindikat untuk Menyetir Jokowi

Marlen Sitompul | Senin, 23/07/2018 14:22 WIB

Menjelang pendaftaran capres-cawapres yang akan dibuka pada 4 Agustus nanti, Presiden Jokowi disebut banyak menerima tekanan untuk menentukan siapa Cawapres yang akan mendampinginya. Presiden Jokowi

Jakarta - Menjelang pendaftaran capres-cawapres yang akan dibuka pada 4 Agustus nanti, Presiden Jokowi disebut banyak menerima tekanan untuk menentukan siapa Cawapres yang akan mendampinginya.

Berdasarkan informasi yang diterima Jurnas.com, ada orang kuat di sekitar Presiden yang mencoba untuk menyetir Jokowi dalam menentukan Cawapresnya dalam Pilpres 2019 mendatang.

Orang kuat ini berkolaborasi dengan dua orang politisi dari dua partai politik besar di Indonesia.

Baca juga :
Sudah Serahkan Nama Cawapres, NasDem: Tinggal Diumumkan Pak Anies
Sindikat ini bekerja untuk "mengunci" Jokowi untuk melobi bahkan melayangkan tekanan dan intimidasi kepada partai politik yang tidak mau tunduk pada skenario mereka.

Menurut sumber tersebut, dalam beberapa kebijakan politik nasional, Presiden Jokowi banyak dikendalikan oleh orang kuat itu. Menurutnya, sindikat ini sebagai pemicu yang ingin memecah belah kelompok internal koalisi pemerintah.

Baca juga :
Gerindra Pastikan Cawapres Prabowo dari PKB
"Presiden Jokowi dalam mengambil kebijakan akan dikendalikan oleh tiga tokoh ini," kata sumber itu, saat berbincang dengan Jurnas.com, Jakarta, Senin (23/7).

Tiga tokoh ini yang diprediksi akan mengomandoi Jokowi dan akan memecah belah kelompok koalisi pemerintah yang sudah solid. Ia mencontohkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan munculnya nama Mahfud MD sebagai Cawapres yang akan mendampingi Jokowi.

Baca juga :
Airlangga Raih Indeks Cawapres Tertinggi di Survei LSI Denny JA
Menurutnya, kemunculan Mahfud yang notabene merupakan tim sukses Prabowo pada Pilpres 2014 diprediksi akan memecah belah kelompok koalisi.

"Figur Mahfud yang selama ini dianggap kurang punya kontribusi terhadap pemerintahan akan memiliki potensi memecah belah kelompok koalisi," tandasnya.

(Marlen Sitompul)
KEYWORD :

Pilpres 2019 Presiden Jokowi Cawapres