Sabtu, 20/04/2024 20:48 WIB

Kepada Negara Gerakan Non-Blok, Jokowi: Musuh Bersama Kita COVID-19

Sejauh ini, virus yang sudah merenggut nyawa 251,811 jiwa itu belum menunjukkan kata usai. Karena itu, Jokowi mengajak negara-negara GNB untuk bergerak cepat, cermat dan strategis.

Presiden Joko Widodo saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin malam, 4 Mei 2020. (Foto: Sekretariat Presiden)

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo mengajak para kepala negara dan kepala pemerintahan negara Gerakan Non-Blok (GNB) untuk bersatu melawan COVID-19.

"59 tahun lalu GNB didirikan untuk melawan `musuh bersama` imperialisme dan neokolonalisme. Saat ini `musuh bersama` kita adalah COVID-19," kata Jokowi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5) malam.

Sejauh ini, virus yang sudah merenggut nyawa 251,811 jiwa itu belum menunjukkan kata usai. Karena itu, Jokowi mengajak negara-negara GNB untuk bergerak cepat, cermat dan strategis.

Jokowi juga menyampaikan tiga hal penting yang perlu diprioritaskan negara GNB dalam memerangi COVID-19. "Pertama, perkuat solidaritas politik antar kita, karena hanya dengan bekerja sama, kita dapat memenangkan peperangan ini," ujar Jokowi.

Dalam KTT virtual yang diselenggarakan bertepatan dengan momentum Peringatan 65 Tahun Dasasila Bandung dan Perayaan 60 Tahun berdirinya GNB tersebut, Jokowi mengajak negara anggota GNB untuk fokuskan energi dan waktu sepenuhnya untuk menghadapi tantangan COVID-19 ini.

"Kedua, terjemahkan solidaritas politik ini jadi kerja sama yang konkret. Kita harus berjuang untuk mendapatkan akses yang berkeadilan dan tepat waktu terhadap obat-obatan dan vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau," kata Jokowi 

Selain itu, Jokowi juga mengajak untuk perkuat kerja sama dalam pemulihan rantai pasokan global untuk perdagangan produk kesehatan dan kebutuhan pangan.

"Ketiga, penguatan kemitraan global bagi negara berkembang. Kita perlu suarakan dan perjuangkan komitmen bantuan pembangunan dan kemanusiaan, keringanan utang, maupun kewajiban pembayaran utang dari official creditors dapat dialihkan untuk pembiayaan penanganan COVID-19," ungkap Jokowi.

Pemimin kelahiran Solo, Jawa Tengah itu menambahkan bahwa komitmen G-20 untuk penangguhan pembayaran utang bagi negara berpendapatan rendah perlu diimplementasikan.

Di akhir sambutannya, Jokowi kembali menegaskan bahwa multilateralisme harus tetap menjadi landasan kerja sama internasional.

"Ke depan, negara berkembang harus berjuang untuk memperbaiki tata kelola kesehatan global agar kita lebih siap menanganani pandemi di masa depan," kata Jokowi.

Sekadar diketahui, pada KTT tersebut Presiden Jokowi tersebut didampingi Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

KEYWORD :

Gerakan Non-Blok Joko Widodo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :