Kamis, 25/04/2024 21:52 WIB

Pasokan Melimpah, Mendag Agus Minta Masyarakat Tak Panic Buying

Pemerintah mengimbau para eksportir dalam negeri untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan masker di Indonesia saat ini.

Konferensi Pers Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto mengimbau masyarakat tak melakukan pembelanjaan bahan pokok secara berlebihan (panic buying) akibat virus corona.

Imbauan ini disampaikan dalam Konferensi Pers Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Agus mengatakan, pemerintah memahami jika saat ini ada kekhawatiran di tengah masyarakat setelah dua warga Indonesia dinyatakan positif terjangkit virus corona.

"Masyarakat khawatir sulit keluar rumah sehingga terjadi kepanikan dalam berbelanja bahan pokok. Saya imbau agar masyarakat berhati- hati dalam mengambil sikap, termasuk untuk tidak melakukan panic buying," ujar Agus.

Agus menegaskan ketersediaan kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) dalam negeri tersedia dengan harga yang stabil.

Selain itu, Agus mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah mengeluarkan persetujuan impor (PI) untuk beberapa komoditas yang memerlukan adanya tambahan stok.

"Untuk komoditas bawang putih, Kemendag telah menerbitkan surat persetujuan impor sebanyak 25.829 ton," ujar Agus.

"Sedangkan izin impor untuk gula kristal mentah (GKM) yang digunakan sebagai bahan baku gula kristal putih (GKP) untuk konsumsi telah diterbitkan sebanyak 438.802 ton yang dapat memenuhi kebutuhan hingga Mei 2020," sambungnya.

Sebelumnya, Kemendag juga menerbitkan Permendag No. 10 Tahun 2020 tentang "Larangan Impor Sementara Binatang Hidup dari Tiongkok" guna meminimalisasi penyebaran virus corona melalui kegiatan importasi.

Pemerintah menetapkan pelarangan impor jenis binatang hidup yang berasal dari Tiongkok atau transit di Tiongkok ke dalam wilayah Indonesia. Namun pelarangan tersebut sifatnya sementara sampai wabah virus corona mereda.

"Pemerintah menyadari antisipasi dampak penyebaran virus Covid-19 ini merupakan tanggung jawab kita bersama yang memerlukan sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku usaha terkait bapok, maupun masyarakat," ujar Agus.

"Untuk itu, pemerintah mengajak masyarakat tetap tenang, tidak perlu belanja berlebihan, dan selalu menjaga kesehatan," sambungnya

Agus juga menekankan tidak ada larangan ekspor untuk produk masker ke pasar dunia. Namun, pemerintah mengimbau para eksportir dalam negeri untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan masker di Indonesia saat ini.

KEYWORD :

Stok Pangan Melimpah Virus Corona Agus Suparmanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :