Jum'at, 19/04/2024 21:22 WIB

Waketum Gerindra : Bebaskan Siti Fadilah Agar Berjuang Melawan Ancaman Corona

Siti Fadilah mengatakan, tidak benar tuduhan WHO bahwa Indonesia tidak mampu mendeteksi virus corona.

Warga memakai masker untuk mencegah terjangkit virus korona (foto: The National)

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Jokowi seharusnya segera membebaskan Siti Fadilah Supari yang saat ini berada di Rutan Pondok Bambu. Karena tenaga dan pikiran Mantan Menteri Kesehatan RI 2004-2009 ini sangat dibutuhkan negara dan seluruh rakyat Indonesia yang sedang mengalami ancaman virus corona.

Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono kepada awak media di Jakarta, Selasa (11/2) setelah Siti Fadilah mengatakan, tidak benar tuduhan WHO bahwa Indonesia tidak mampu mendeteksi virus corona.

"Pikiran dan tenaga mantan Menkes Siti Fadilah saat ini sangat kita butuhkan saat ini untuk menghadapi politisasi WHO terhadap virus corona di Indonesia. Fadilah 5 tahun berpengalaman menghadapi Flu Burung pada 2006-2009. Segera bebaskan dia agar bisa membantu Presiden Jokowi dan Menkes," ujarnya.

Semua pernyataan Siti Fadilah menurut Arief Poyuono benar adanya, bahwa Indonesia tidak perlu mengikuti WHO dan Amerika Serikat (AS) yang mengisolasi China.

"Siti Fadilah itu ahli dan mantan menkes. Walau dalam penjara dia masih punya perhatian terhadap nasib rakyat Indonesia. Sudah seharusnya dia diberdayakan bersama ahli yang lain,” tegasnya.

Tudahan WHO Tidak Benar

Sebelumnya diberitakan, beberapa negara menuduh Indonesia tidak mampu mendeteksi virus corona, karena sampai saat ini belum ada kasus pasien virus corona di Indonesia. Tuduhan ini tidak benar karena tidak ada dasarnya.

"Tuduhan itu tidak benar. Saya yakin Indonesia mampu mendeteksi virus corona. Karena Indonesia memiliki banyak ahli yang mampu. Jadi kita gak perlu takut. Kalau dinyatakan belum ada yang karena memang belum ada temuan kasus virus Corona di Indonesia," ujar Siti Fadilah dari Pondok Bambu Jakarta.

Siti Fadilah mengatakan, Kementerian Kesehatan dan beberapa ahli virus saat ini pasti sedang bekerja keras memastikan tidak ada pasien virus corona. Karena ini adalah persoalan keselamatan seluruh rakyat Indonesia.

"Ada Prof. Sangkot Marzuki, ada Prof. David Mulyono dan Prof. Nidom dan ada banyak lagi ahli yang berpengalaman dibidang virologi dan microbiologi," tegasnya.

Ia mengatakan bahwa laboratorium Indonesia juga cukup berpengalaman selama ini dibidang penyakit menular, sehingga untuk memastikan virus corona, tidak terlalu sulit.

"Laboratorium di Indonesia lengkap. Ada Laboratorium Eijkman, ada laboratorium Balitbangkes, ada laboratorium Universitas Airlangga. Ada labotaorium Universitas Indonesia. Lewat uji klinis dan dengan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) virus Corona sudah akan terdeteksi," ujarnya.

Siti Fadilah menceritakan saat menghadapi Flu Burung (H5N1) yang lebih mematikan, para ahli dan laboratorium Indonesia bisa mendeteksi dan mengatasi wabah yang sempat merebak di Indonesia.

"Flu burung saja yang lebih mematikan bisa dulu kita hadapi, apalagi virus corona. Jadi yakinlah, bahwa memang belum ada virus Corona di Indonesia. Menkes Terawan pasti bisa memimpin kita menghadapi ancaman virus corona," tegasnya.

Menurut Siti Fadilah, pemerintah dan masyarakat tidak perlu panik dengan tuduhan tersebut. "Karena orang Indonesia sendiri memiliki daya tahan tubuh lebih kuat. Ini sudah dibuktikan waktu menghadapi Flu Burung H5N1," tegasnya.

Tentang kekhawatiran WHO, Siti Fadilah menegaskan agar pemerintah RI tidak perlu takut dengan tuduhan tersebut.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia gak perlu takut dengan kekuatiran WHO yang tidak berdasar tersebut. Masak karena tidak melapor, mereka bisa menyimpulkan kita tidak mampu. Yang bener aja," ujarnya.

Sudah saatnya menurut Siti Fadilah, pemerintah Indonesia menyatakan mencabut semua travel ban terhadap China dan kemanapun karena sudah bisa menghitung kerugian sendiri sebesar Rp11 triliun per minggunya.

"Pimpinan WHO sendiri sudah merevisi pernyataannya bahwa Global Health Emergency itu bukan berarti pembatasan travelling. Jadi gak perlu takut untuk bepergian," tegasnya.

KEYWORD :

Arief Poyuono Partai Gerindra Siti Fadilah Supari Joko Widodo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :