Jum'at, 19/04/2024 13:58 WIB

Pernah Sindir Obama, Trump Kini Jilat Ludah Sendiri

Delapan tahun lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pernah memperingatkan pendahulunya, Barack Obama supaya tidak

Mantan dan Presiden Amerika Serikat saat ini , Barack Obama dan Donald Trump (AFP/Robyn Beck)

Washington, Jurnas.com - Delapan tahun lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pernah memperingatkan pendahulunya, Barack Obama supaya tidak "memainkan kartu Iran" untuk kepentingan kampanye.

Namun kini, Trump tidak sungkan menunjukkan bahwa pembunuhan jenderal Iran, Qassem Soleimani, yang dilakukan atas perintahnya untuk dikonversi menjadi keuntungan kampanyenya pemilu 2020.

"Orang Amerika ingin melihat Presiden mereka bertindak tegas dan membela kepentingan negara dan itulah yang dilakukan Presiden Trump," kata juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh dilansir dari Associated Press pada Rabu (8/1).

"Partai Republik pandai membunuh teroris dan ini merupakan pengingat akan hal itu," tambah Michael Ahrens, direktur komunikasi Komite Nasional Partai Republik.

Presiden diperkirakan akan memperkuat pesan-pesan itu pada Kamis (9/1) di Toledo, Ohio, selama kampanye pertamanya sejak serangan udara AS di Irak minggu lalu. Kampanye Trump membeli iklan di Facebook yang menyoroti pembunuhan Soleimani.

Pentagon mengatakan Soleimani "secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang para diplomat Amerika dan anggota layanan di Irak dan di seluruh wilayah itu."

Tetapi pemerintahan Trump telah menolak untuk memberikan informasi spesifik tentang sifat atau waktu dari plot yang dituduhkan, membiarkan Trump terbuka untuk kecurigaan bahwa serangan itu didorong, setidaknya sebagian, oleh keyakinan bahwa itu mungkin membantunya dalam pemilihan.

Diketahui, serangan balasan mulai dilancarkan Iran pada Selasa (7/1) malam usai menembakkan serangkaian rudal balistik di dua pangkalan Irak yang menampung pasukan AS.

Presiden sendiri mengatakan kepada salah satu kepercayaan bahwa dia ingin memberikan peringatan kepada Iran untuk tidak mengacaukan aset Amerika. Dan dia ingin sekali memproyeksikan citra kekuatan dan mereplikasi pesan yang dia sampaikan akhir tahun lalu setelah menyetujui serangan yang membunuh pemimpin Negara Islam Abu Bakar al-Baghdadi: AS akan memburu musuh-musuhnya di mana saja di dunia.

KEYWORD :

Donald Trump Amerika Serikat Barack Obama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :