Sabtu, 20/04/2024 17:46 WIB

Iran Tak Lagi Batasi Operasi Sektor Nuklirnya

Dalam pengumuman yang disampaikan pada Minggu (5/1), pernyataan itu menekankan bahwa setelah keputusan tersebut, Iran akan melanjutkan program nuklirnya hanya berdasarkan kebutuhan teknisnya.

Presiden Iran, Hassan Rouhani mendengarkan kepala Organisasi Atom Iran (AEOI), Ali Akbar Salehi, memeriksa pencapaian nuklir pada Hari Teknologi Nuklir Nasional Iran. (Foto: Presstv))

Teheran, Jurnas.com - Pemerintah Iran mengumumka langkah kelima atau yang terakhir dalam mematuhi komitmennya berdasarkan perjanjian nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Pemerintah Iran mengumkan tidak akan lagi membatasi operasional pada industri nuklirnya, termasuk yang berkaitan dengan kapasitas dan tingkat pengayaan uranium, jumlah bahan yang diperkaya serta penelitian dan pengembangan.

"Dengan mengambil langkah kelima dalam mengurangi komitmennya, Republik Islam Iran menghilangkan batasan operasional kunci terakhir yang dihadapinya di bawah JCPOA, yang merupakan batasan yang diberlakukan pada jumlah sentrifugal," katannya.

Dalam pengumuman yang disampaikan pada Minggu (5/1), pernyataan itu menekankan bahwa setelah keputusan tersebut, Iran akan melanjutkan program nuklirnya hanya berdasarkan kebutuhan teknisnya dan akan terus bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Menurut pernyataan itu, Iran siap untuk melanjutkan memenuhi komitmennya di bawah kesepakatan nuklir penting, jika sanksi yang dikenakan pada negara tersebut dihapus dan dapat memanfaatkan sendiri manfaat JCPOA.

Pernyataan itu diakhiri dengan mewajibkan Organisasi Energi Atom Iran untuk mengambil semua langkah yang diperlukan dalam kerangka keputusan ini berkoordinasi dengan Presiden Hassan Rouhani.

Presiden AS, Donald Trump,  secara sepihak menarik Washington keluar dari JCPOA pada Mei 2018, dan mengeluarkan sanksi terberat terhadap Republik Islam sebagai upaya untuk mencekik perdagangan minyak Iran.

Tak tinggal diam, Iran pun mengingkari komitmen nuklirnya yang kempat kali sesuai dengan Pasal 26 dan 36 JCPOA, sembari menekankan, akan menarik semua keputusannya, jika Eropa menemukan cara-cara praktis melindungi perdagangan bersama negara tersebut dari sanksi AS.

Sebagai langkah pertama, Iran meningkatkan persediaan uranium yang diperkaya hingga melebihi 300 kilogram yang ditetapkan  JCPOA. Langkah kedua, Teheran mulai memperkaya uranium dengan tingkat kemurnian di luar batas JCPOA sebesar 3,76 persen.

Pada fase ketiga, Iran memulai menggunkan teknologi sentrifugal canggih untuk meningkatkan persediaan uranium yang diperkaya negara itu dan mengaktifkan 20 IR-4 dan 20 IR -6 sentrifugal untuk tujuan penelitian dan pengembangan.

Pada bulan November, Iran mulai menyuntikkan gas ke sentrifugal di pabrik Fordow sebagai bagian dari langkah keempatnya dari JCPOA di bawah pengawasan IAEA.

KEYWORD :

Kesepakan Nuklir Amerika Serikat Industri Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :