Rabu, 08/05/2024 06:42 WIB

Rudal Terbaru Korea Utara Mampu Hantam Setiap Bagian AS

Hwasong-15 mampu menempuh jarak 12.874 kilometer (8.000 mil), atau mencapai benua Washington.

Rudal Hwasong-15 milik Korea Utara yang diduga digunakan dalam peluncuran uji coba terbaru pada Rabu, 29 November 2017 (KCNA / Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan rudal balistik antarbenua Hwasong-15 terbaru Korea Utara (ICBM) dapat dengan mudah mencapai sasaran di mana saja di daratan AS.

Pasukan AS di Korea Selatan (USFK) memperkirakan Hwasong-15 mampu menempuh jarak 12.874 kilometer (8.000 mil), atau mencapai benua Washington.

Menurutnya, Korea Utara memiliki tiga jenis ICBM, yakni Hwasong 13, 14 dan 15, dengan perkiraan jangkauan masing-masing sejauh 5.500 kilometer, 10.058 kilometer dan 12.874 kilometer. 

Pada publikasi tahunan "Strategic Digest 2019", USFK mengatakan rudal itu bukti yang menunjukkan, Pyongyang jauh dari memenuhi persyaratan AS untuk denuklirisasi.

Presiden AS, Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un sudah bertemu tiga kali sejak tahun lalu untuk membahas kemungkinan denuklirisasi Pyongyang sebagai imbalan menghapus semua sanksi AS terhadap negara Asia Tenggara itu.

Korea Utara berhasil melakukan uji coba penembakan rudal Hwasong-15 tahun lalu dan menggambarkannya sebagai rudal pertama yang mampu menempatkan seluruh AS dalam jangkauannya.

Negara ini memiliki dua jenis ICBM lainnya - Hwasong-13, yang dapat terbang sejauh 5.500 km, dan rudal Hwasong-14 dengan kisaran perkiraan 12.874 km, yang mampu "mencapai sebagian besar benua AS".

Tes hulu ledak nuklir dan rudal balistik Korea Utara telah lama menjadi sumber ketegangan antara Trump dan Kim, sejauh kedua pemimpin bertukar ancaman pemusnahan nuklir melalui sebagian besar tahun 2017.

Namun, pada Juni 2018, kedua pemimpin bertemu untuk pertama kalinya dan menetapkan peta jalan yang tidak jelas untuk perundingan denuklirisasi Korea Utara.

Pyongyang membongkar beberapa situs uji coba nuklir dan misilnya, tetapi perundingan itu bubar tak lama setelah kedua pemimpin bertemu untuk kedua kalinya di Vietnam awal tahun. Pertemuan itu berlangsung singkat karena alasan yang tidak diketahui.

"Saat Kim Jong-un memerintahkan pembongkaran tempat uji coba rudal serta menghancurkan fasilitas pengujian nuklir di Punggye-ri, ternyata masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan akhir, yang sepenuhnya diverifikasi, yaitu denuklirisasi," kafa USFK mencatat dalam penilaian.

Trump dan Kim Jong un bersatu sekali lagi awal bulan ini, kali ini di Zona Demiliterisasi (DMZ) memisahkan Korea Utara dari Korea Selatan.

Selama pertemuan itu, Trump dan Kim Jong un sepakat untuk melanjutkan pembicaraan dan menyelesaikan kesepakatan sesegera mungkin.

KEYWORD :

Hwasong-15 Amerika Serikat Korea Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :