Menhan Ryamizard Ryacudu dan Jubir PA 212 Eka Gumilar
Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum Presidium Alumni 212, Ustaz Aminuddin mengaki sepakat dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bahwa usai Pilpres, tak perlu ada lagi 01 dan 02.
"Sekarang tidak ada lagi 01 dan 02. Sekarang kosong-kosong seperti kata pak Menhan," ujar Ketua Umum Presidium Alumni 212, Ustaz Aminuddin saat menghadiri acara halal bihalal Kemenhan di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).
Acara halal bihalal Kementerian Pertahanan secara khusus mengundang Forum Rekonsiliasi Masyarakat dan Presidium Alumni 212 di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).
Ustaz Aminuddin menjelaskan, Sikap Kemenhan yang merangkul semua pihak adalah sinyal baik dalam demokrasi. Sebab ada sosok Menhan yang peduli pada upaya perekat dan perdamaian.
"Saya, kita semua, pejabat harus seperti pak Menhan. Jangan bombastis, sebut-sebut indikasi tororis 30. Kalau ada tangkap saja. Itu kan meresahkan. Seolah-olah temen-temen yang ke MK (demonstrasi) akan ganggu teroros 30 itu. Kalau memang terdekteksi ada tangkap aja kan aparat," jelasnya.
Pada kesempatan sama, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan masyarakat Indonesia harus kembali bersatu seiri g tuntasnya pemilu 2019 dengan keluarnya putusan MK.
Kata Ryamizard, masyarakat tak boleh lagi terpecah dan mengkotakkan diri dalam dukung-mendukung politik. Apa pun keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) harus diterima dengan lapang dada.
"Mulai saat ini tidak ada lagi yang namanya 01 dan 02, tapi kita semua bersaudara, sebagai bangsa Indonesia yang utuh," jelas Ryamizard.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu juga menegaskan tidak perlu lagi ada istilah islam garis keras atau Islam moderat, yang ada adalah wajah asli Islam Indonesia yang rahmatan lil `alamin, Islam yang membawa rahmat dan kedamaian di muka bumi ini terutama di bumi Indonesia.
Kemenhan PA 212 halal bihalal
