Kamis, 25/04/2024 11:55 WIB

Facebook Sapu Bersih Akun Facebook Sayap Kanan Inggris dan Simpatisannya

Pada Maret, raksasa media sosial itu melarang pujian, dukungan, dan representasi nasionalisme kulit putih di platform media sosialnya.

WhatsApp, Facebook, dan Instagram (Foto: BGR)

London, Jurnas.com - Facebook secara permanen telah melarang beberapa kelompok dan individu sayap kanan Inggris karena mempromosikan kebencian dan kekerasan.

Partai Nasional Inggris (BNP), Liga Pertahanan Inggris, Front Nasional, dan Inggris Pertama dikeluarkan dari platform media sosial dan platform milik Facebook lainnya, seperti Instagram.

Anggota kelompok yang menonjol juga dilarang, termasuk mantan pemimpin BNP Nick Griffin dan pemimpin Inggris Pertama Paul Golding dan Jayda Fransen.

"Individu dan organisasi yang menyebarkan kebencian, atau menyerang atau menyerukan pengucilan orang lain atas dasar siapa mereka, tidak memiliki tempat di Facebook," kata juru bicara perusahaan, Kamis (19/4).

"Kami melarang mereka yang mengumumkan misi kekerasan atau kebencian atau terlibat dalam tindakan kebencian atau kekerasan," tambahnya.

Raksasa teknologi itu juga mengatakan akan melarang konten yang mengekspresikan pujian atau dukungan bagi individu dan kelompok ini.

Langkah itu muncul dua bulan setelah Facebook menunjuk tokoh sayap kanan Inggris Tommy Robinson (Stephen Yaxley-Lennon) sebagai "individu yang berbahaya" dan menghapus akunnya.

Pada Maret, raksasa media sosial itu melarang pujian, dukungan, dan representasi nasionalisme kulit putih di platform media sosialnya.

Pengumuman itu disambut oleh Yvette Cooper, anggota oposisi utama Partai Buruh Inggris, menyebut langkah Facebook terlambat. Meski begitu ia mendorong media sosial serius menangani ekstremisme kanan.

"Semua perusahaan media sosial harus bertanggung jawab. Kita semua tahu konsekuensi mengerikan akan terjadi jika konten yang penuh kebencian, kekerasan, dan ilegal dibiarkan berkembang biak," katanya. (Al Jazeera)

KEYWORD :

Sayap Kanan Inggris Media Sosial Facebook




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :