Sabtu, 20/04/2024 17:15 WIB

Ternyata Ada `Cacat` Pesawat Boeing 737 Beresiko Kecelakaan

Alasan European Aviation and Space Agency (EASA) memberikan sertifikat aman pada Boeing 737 Max 8,  karena Boeing mengatakan akan memberikan paparan prosedur.

Pesawat Boeing 737 MAX (Foto: Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - kekurangan pesawat Boeing 737 Max 8 yang pernah alami kecelakaan dengan  menewaskan semua penumpang, ternyata sudah diketahui sebelumnya sejak dua tahun lalu. Misalnya, saat Lion Air dan Ethiopian Airlines jatuh.

Dikabarkan Reuters, padahal dari regulator penerbangan di AS dan Eropa itu tahu ada kemungkinan metode lazim untuk mengontrol moncong pesawat tidak berfungsi dalam kondisi tertentu.

Alasan European Aviation and Space Agency (EASA) memberikan sertifikat aman pada Boeing 737 Max 8,  karena Boeing mengatakan akan memberikan paparan prosedur dan pelatihan tambahan pada pilot.

Dan dari informasi itu juga, diharapkan bisa menjelaskan kepada pilot soal anomali pada pesawat. Mereka harus memutar kemudi pesawat secara manual -hal yang jarang dilakukan- untuk mengontrol sudut pesawat.

"Kondisi tersebut tidak diungkapkan di petunjuk manual penerbangan," bunyi dokumen sertifikat EASA yang dilihat Reuters. Dokumen itu dikeluarkan pada Februari 2016.

Fakta sejalan dengan temuan awal dalam penyidikan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines. Kesimpulan awal penyelidikan menunjukkan bahwa sistem anti-stall diaktifkan sebelum pesawat jatuh.

Tim yang menyelidiki jatuhnya pesawat Lion Air pada Oktober lalu juga berfokus pada sistem yang disebut MCAS itu. Stall adalah kondisi ketika pesawat kehilangan daya dorong di udara

KEYWORD :

Lion Air Boeing 737 Kecelakaan Pesawat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :