Rabu, 24/04/2024 19:22 WIB

Seruan Presiden Sudan Hengkang Kian Menggema

Dua puluh dua partai politik oposisi Sudan dan kelompok-kelompok lainnya pada Selasa menuntut agar Bashir menyerahkan kekuasaan ke dewan berdaulat.

Aksi unjuk rasa di Sudan memasuk hari ke empat (Foto: Reuters)

Sudan - Seruan massa menutut Presiden Sudan, Omar al-Bashir, mengundurkan diri kian menggema, menyusul protes mematikan atas krisis ekonomi yang mengerikan di negara itu.

Dua puluh dua partai politik oposisi Sudan dan kelompok-kelompok lainnya pada Selasa menuntut agar Bashir menyerahkan kekuasaan ke dewan berdaulat dan pemerintahan transisi yang akan menetapkan tanggal "yang cocok" untuk mengatakan pemilihan.

Kelompok-kelompok itu, yang menyebut diri mereka Front Nasional untuk Perubahan, termasuk beberapa faksi Islam yang pernah bersekutu dengan Bashir, yang merebut kekuasaan dalam kudeta militer 1989, serta kelompok yang memisahkan diri dari partai-partai tradisional besar.

"Pemerintah ini tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi krisis ekonomi karena krisis ekonomi pada dasarnya adalah krisis politik," kata  ketua Partai Umma, Mubarak Elfadel,  kepada wartawan di ibukota Sudan, Khartoum.

"Pemerintah perlu mengakhiri pemerintahannya dan mundur. Kita perlu membentuk dewan sementara dan pemerintahan transisi yang akan menjalankan tahap baru ini dan mempersiapkan kita untuk pemilihan baru," jelasnya.

Kelompok itu mengatakan akan menyerahkan memorandum dengan tuntutan mereka kepada presiden pada Rabu (2/1). Mereka memperingatkan, kegagalan melakukan transisi ke sistem politik baru akan memiliki konsekuensi mengerikan bagi Sudan.

Langkah itu dilakukan ketika pihak kedua, Sudan Reform Now, mengumumkan pihaknya menarik diri dari pemerintah koalisi, dan mengkikuti jejak Partai Umma, yang mengumumkan pengunduran dirinya dari kabinet pada Kamis tahun lalu.

Partai itu memutuskan mendukung para demonstran karena kecewa atas kegagalan pemerintah  mengimplementasikan rekomendasi yang diuraikan dalam dialog nasional yang mendahului pembentukan koalisi.

KEYWORD :

Presiden Sudan Omar al-Bashir Krisis Ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :